Jenis pertanyaan ketiga yang harus kita hindari adalah pertanyaan seputar anak atau biasa disebut dengan kids shaming. Jenis pertanyaan ini bisa diajukan kepada orang yang sudah maupun belum mempunyai anak. Contoh-contoh pertanyaan kids shaming adalah sebagai berikut:
"Sudah punya momongan apa belum?"
"Anaknya sudah berapa?"
"Anakmu belum bisa bicara ya? Anakku umut 2 tahun sudah banyak ngomongnya?"
Memiliki keturunan adalah anugerah dari Sang Pencipta. Terkadang ada pasangan yang cepat punya momongan, namun tidak sedikit pula yang agak lama dikaruniai anak.
Nah, pertanyaan sudah punya anak apa belum, bisa membuat seseorang sakit hati. Kita tidak pernah tahu masalah apa yang sedang dihadapi oleh lawan bicara, sehingga diperlukan empati di dalam kita mengajukan pertanyaan saat ngobrol.
Bahkan untuk contoh pertanyaan ketiga dimana kita membandingkan kemampuan seorang anak dengan anak lain. Semua anak mempunyai fase tumbuh kembang yang berbeda-beda tergantung dari faktor genetik, nutrisi dan lingkungan.Â
Daripada kita bandingkan, alangkah baiknya meminta izin untuk memberikan saran-saran yang bermanfaat seperti menyarankan untuk mengikuti sesi pelatihan terapi wicara, terapi motorik dan lain-lain.