Isra berasal dari kata 'Saro' (سرى) yang artinya perjalanan di malam hari. Dalam peristiwa isra miraj, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dengan mengendarai kendaraan para Nabi yaitu Burraq.
Sebuah perjalanan sejauh kurang lebih 1.500 km yang ditempuh dengan waktu singkat. Padahal saat itu jika menggunakan unta atau kuda, maka diperlukan waktu berbulan-bulan untuk bisa sampai.
Saat itu banyak yang tidak mempercayai apa yang dialami Nabi Muhammad SAW karena memang ilmu pengetahuan dan teknologi masih sangat terbatas.
Namun di masa sekarang jika kita korelasikan dengan ilmu transportasi dan sains, maka sedikit demi sedikit kebenaran isra miraj itu bisa dijelaskan, bukan hanya dipaksakan untuk diyakini. Dan hal tersebut tentunya mematahkan pendapat kaum kafir yang tidak percaya.
Ilmu transportasi mencatat bahwa dengan menggunakan pesawat biasa dengan kecepatan 700 - 1.000 km per jam, maka jarak Mekkah ke Palestina bisa ditempuh dalam waktu 1,5 - 2 jam. Sedangkan jika menggunakan pesawat supersonik dengan kecepatan 20.000 km per jam, maka hanya butuh waktu 13 menit untuk sampai.
Burraq adalah kendaraan superkilat yang pernah dikendarai manusia, dan hanya Nabi Muhammad SAW satu-satunya manusia yang mampu mengendarainya. Diceritakan bahwa Burraq merupakan kendaraan yang terbuat dari cahaya yang khusus dibawa oleh Malaikat Jibril untuk Nabi Muhammad SAW.
Dalam ilmu sains modern, salah satu alat untuk mengukur kecepatan adalah cahaya. Cahaya capat melesat 300.000 km per detik. Sehingga siapapun yang mengendarai Burraq (kendaraan yang terbuat dari cahaya), maka hanya membutuhkan waktu sekejap mata untuk bisa sampai ke tujuan.
Perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Swt dimana atas kehendaknya, maka apapun bisa terjadi.
Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW Â bertemu (secara ruhani) para nabi dan rasul terhadulu. Kemudian beliau menunaikan salat berjamaah bersama-sama dimana Nabi Muhammad SAW menjadi imamnya.
Secara eksplisit, peristiwa isra menunjukkan kepada kita bahwa Agama Islam adalah Agama Tauhid, agama yang juga dibawa oleh para nabi dan rasul terdahulu. Nabi Muhammad SAW memimpin salat karena merupakan utusan terakhir, Nabi penyempurna nabi dan rasul yang lain.
Isra Miraj dalam Dimensi Hubungan Antara Manusia dengan Tuhan