Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Efektif Menciptakan Magnet Rezeki

9 Februari 2022   23:53 Diperbarui: 10 Februari 2022   05:04 1827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendapatkan rezeki (Sumber: Shutterstock/Melimey)

Banyak orang beranggapan bahwa rezeki adalah takdir 

Jika anggapan itu benar, lantas buat apa kita berusaha? Bukankah takdir itu ketetapan Sang Pencipta? Dengan kata lain, rezeki sudah diatur, sehingga kita hanya perlu menerima saja.

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, saya ingin memberikan ilustrasi berikut. Coba bayangkan Anda baru saja berolahraga dan merasa sangat kehausan. Di depan Anda ada sebuah gelas berisi air. 

Tentu tanpa berpikir panjang, Anda akan mengambil gelas berisi air tersebut kemudian mengangkat dan mengarahkan gelas ke mulut lantas meminumnya. 

Kalau Anda tidak mengambil, mengangkat dan mengarahkan gelas berisi air ke mulut, maka Anda akan tetap merasakan dahaga.

Air merupakan sumber kehidupan. Namun air tetap akan menjadi air jika Anda tidak melakukan apa-apa dengan air tersebut.

Anda perlu melakukan sesuatu kepada air agar masuk ke dalam tubuh, untuk menghilangkan rasa haus dan mengganti cairan tubuh yang keluar akibat aktivitas olahraga.

Ilustrasi (Sumber:nationaldailyng.com)
Ilustrasi (Sumber:nationaldailyng.com)
Berbagai sumber menyebutkan bahwa jumlah air di seluruh bumi tidak pernah bertambah ataupun berkurang alias tetap. 

Merangkum laman Lembaga Survey Geologi Amerika Serikat (US Geological Survey), jumlah air Bumi memiliki volume sekitar 332.500.000 mil kubik (mi3) atau 1,386 juta kilometer kubik (km3).

Ibarat persediaan air, rezeki pada prinsipnya juga sudah disediakan oleh Sang Pencipta untuk seluruh umat manusia. Namun seberapa keras usaha kita, seberapa besar upaya kita untuk mendapatkan rezeki akan menjadi faktor pembeda antara orang satu dengan yang lainnya.

Mungkin ini bisa menjawab pertanyaan mengapa sampai sekarang ada orang kaya dan ada orang miskin, ada orang berkelimpahan dan ada orang kekurangan, orang yang kaya semakin kaya sedangkan orang miskin tidak bertambah kekayaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun