Oke saya masih memaklumi, mungkin dia lelah dan saya juga nggak mau membuyarkan suasana keseruan "Quality Time" kami (hihi..).
Warung makan yang kami kunjungi ini cukup unik, mereka menyediakan menu aneka sambal yang langsung dimasak dan dipanaskan di atas cobek.
Karena istri penggemar seafood, maka dia memesan sambal cumi, sedangkan saya pesan sambal babat dan pete goreng. Hmm.. udah kebayang sampai ngiler, apalagi saya request level kepedasan yang maksimal.
Saat melihat daftar harga memang kami sedikit kaget, karena untuk ukuran menu aneka sambal, menurut saya cukup mahal.
Kami berharap nanti rasa tidak menghianati harganya. 45 menit kami menunggu, tak ada satupun menu yang siap diantar.
Barulah setelah hampir 1 jam, kedua menu yang kami pesan akhirnya datang.
Tampilannya sih oke, unik dan menarik. Sambal terasi berpadu dengan lauk disajikan di atas cobek tanah liat.Â
Sepiring nasi dan secobek sambal masih kemebul (baca: mengeluarkan asap) di depan meja.
Kami mulai menyantap menggunakan tangan, maklum budaya orang Jawa Timur kalau makan sambal paling enak pakai tangan (hehe..).
Dan ternyata rasanya "B"Â ajah... (haha..)