Upaya mengurangi emisi sangat penting dilakukan untuk menciptakan net zero emissions. Apalagi jika perilaku tersebut dijalankan secara konsisten dan skala besar.Â
Contoh, jarak rumah saya dengan kantor +/- 5 km. Pada saat saya menggunakan mobil untuk berangkat dan pulang kerja, maka saya menghasilkan 50 Kg CO2 per bulan atau 600 Kg per tahun.
Sebagai upaya mengurangi emisi, maka sekarang saya melakukan shifting (mengganti) kebiasaan menggunakan kendaraan saat kerja dengan bersepeda ke kantor alias Bike to Work.
Dengan total jarak tempuh pergi pulang sejauh 10 km, maka selain mengurangi emisi, badan juga terasa lebih sehat dan segar.Â
Bayangkan jika setengah saja dari 191 juta masyarakat Indonesia usia produktif mengganti kebiasaan berangkat ke kantor naik kendaraan pribadi dengan berjalan kaki, bersepeda atau naik angkutan umum, maka dapat mengurangi emisi sebesar 2 - 3 Milyar Kg CO2. Dahsyat bukan? Jadi Yuk Bike to Work!
3. Menyerap Emisi
Selain mencatat dan mengurangi emisi, ada satu hal yang tak kalah penting yakni memastikan penyerapan emisi secara alami. Kerusakan ekosistem Pohon (Hutan), Air (Laut), dan Tanah bisa sangat merugikan karena ketiga unsur tersebut memiliki fungsi krusial dalam penyerapan emisi yang dihasilkan.
Umumnya 1 batang pohon dewasa mampu menyerap hingga 2.800 Kg CO2 per tahun. Oleh sebab itu penting bagi kita semua untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan upaya-upaya menjaga dan mengembalikan ekosistem serta pelestarian alam. Salah satunya adalah dengan gerakan penghijauan (menanam pohon).