Tanpa disadari, yang seringkali menghambat sebuah perubahan yang kita inginkan ternyata adalah diri kita sendiri.
Dalam zona nyaman ada mekanisme pertahanan diri (defence mechanism). Hal ini lumrah, karena sebagian besar manusia akan merasa terusik atau tidak nyaman jika harus melakukan sebuah perubahan. Sehingga dia lebih memilih untuk menerima saja kenyataan agar tidak merasakan sakit dan kecewa yang terulang.
Namun cara berperilaku, berpikir dan berkeyakinan seperti itu akan membuat Anda terlimitasi. Anda justru membangun jeruji penjara pikiran Anda sendiri. Anda membangun tembok dan membatasi kemampuan serta potensi yang Anda miliki.
Lantas apa yang sebaiknya dilakukan untuk keluar dari penjara pikiran? Saya jadi teringat kisah tentang orang Inggris bernama William Addis.
William Addis adalah penemu sikat gigi modern pertama di Eropa. Pada abad ke-18, orang-orang Eropa membersihkan gigi dengan cara membasahi kain, diberi garam lalu digosokkan ke gigi dan ke dalam mulut.
Namun cara ini kemudian dirasa kurang efektif karena sisa-sisa makanan yang masih ada di sela-sela gigi tidak bisa dibersihkan dengan sempurna. Pada tahun 1780, William Addis memproduksi sikat gigi secara massal yang diberi label 'Du Point'.
Dibalik cerita penemuan yang fenomenal tersebut, ternyata ide pembuatan sikat gigi modern berasal dari balik jeruji besi. Pada tahun 1770 William Addis sedang menjalani hukuman di dalam penjara.
Dia merasa jemu dengan cara membersihkan gigi menggunakan kain. Kemudian muncul ide untuk membuat sikat gigi yang berasal dari bahan-bahan terbatas seperti tulang dan bulu kuda.
Tulang-tulang hewan itu diberikan lubang-lubang kecil lalu diikatkan bulu-bulu yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah keluar dari penjara, William Addis kemudian memproduksi sikat gigi secara massal.