"Seseorang tanpa etika adalah binatang buas yang dilepaskan dari dunia ini." - Albert Camus -
Dua hari yang lalu tak sengaja saya singgah di salah satu akun instagram motivasisuksesku.id. Diantara banyak feed yang terpampang, ada satu picture yang menarik mata saya.
Gambar itu memperlihatkan contoh beberapa etika dalam hidup yang mesti kita terapkan. Well..saat pertama kali membaca, saya langsung kasih "like" karena memang sangat sesuai dan menginspirasi.
Tak ada yang salah dengan 6 etika dalam hidup diatas. Namun saya jadi penasaran, apakah memang cukup itu saja, atau sebenarnya masih banyak etika-etika lain yang bisa dijadikan pedoman.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia adalah negara dengan beragam budaya, suku bangsa dan agama. Meski begitu, masyarakat Indonesia sangat menjunjung etika di dalam mengarungi kehidupan.
Secara bahasa kata ‘Etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Â
Etika ialah sistem prinsip-prinsip moral yang berasal dari akal budi manusia berupa aturan, norma dan kaidah untuk melakukan perbuatan atau tingkah laku serta sebagai pedoman dalam memutuskan benar atau salah.
Karena rapatnya level gradasi etika, maka seringkali satu etika mempunyai sifat multitafsir. Pemahaman satu orang dengan lainnya bisa jadi tidak sama.
Tetapi perlu juga dipahami, jika tatanan kehidupan ini tanpa etika, maka yang terjadi adalah chaos. Oleh sebab itu penting sekali seorang individu maupun kelompok setidaknya memiliki etika-etika dasar dalam menjalankan roda kehidupan.
Berangkat dari situ, saya kemudian membuat eksperimen kecil dengan mengadakan Survey Giveaway kepada rekan kerja, sahabat, saudara, keluarga dan teman-teman lainnya.Â
Saya lontarkan pernyataan sederhana di kolom story WA, "Sebutkan etika-etika dalam hidup dan keseharian kita! Dapatkan Giveaway hadiah menarik!"
Dalam kurun waktu 24 jam, saya mendapatkan 17 orang peserta yang bersedia sharing etika-etika dalam hidup dan kesehariannya. Cukup surprise juga melihat hasilnya, karena ternyata mereka adalah orang-orang luar biasa yang berani menyuarakan pendapat.
Saat proses penjurian, saya akui cukup sulit untuk memutuskan siapa para pemenangnya. Respon yang disampaikan sangat berbobot, bahkan beberapa etika sebelumnya tidak terlintas di benak saya (hehe..). Di ujung acara Giveaway, saya memilih 4 orang dan memberikan reward kepada masing-masing pemenang.
Eksperimen tersebut menghasilkan 3 kategori Etika yang saya sebut Etika Personal, Etika Sosial dan Etika Spiritual.
Etika Personal
Sebelum makan, maka laparlah (Sahabat Yuyud), artinya makan jika terasa lapar dan berhenti sebelum kenyang agar kita terhindar dari sifat rakus dan serakah.
Setelah TERIMA, jangan lupa KASIH (Sahabat Ary Hardian), artinya ucapan dua kata Terima Kasih mengandung makna yang dalam agar kita senantiasa bersyukur.
Sebelum sakit, berolahragalah (Sahabat Kholis Trianto), artinya untuk menjaga kebugaran tubuh, maka kita harus rajin olahraga.
Beradab dulu, sebelum berilmu (Sahabat Ari), artinya untuk menjadi orang yang memiliki ilmu, maka kita perlu menyeleraskan pikiran dan jiwa (beradab) agar ilmu yang nantinya kita miliki bisa bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang.
Jangan berhenti belajar (Sahabat Sri Prasetyo), artinya kita harus terus belajar, mengasah diri dan kemampuan. Hidup adalah proses belajar tiada henti sampai ajal menjemput.
Sebelum bermain, foreplay dulu (Sahabat Aqin), artinya untuk mendapatkan hasil maksimal, diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
Etika Sosial
Sebelum meminta, berikan (Sahabat Bagus Sulaiman), artinya kita harus banyak memberi dan berbagi. Lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah.
Sebelum men-judge, introspeksilah (Sahabat Putri), artinya tak perlu menilai orang lain, cukup memperbaiki kekurangan diri dan mengembangkan kelebihan untuk sebesar-besarnya manfaat.
Ketika diberi pinjaman, jangan lupa bayar hutangnya (Sahabat Pratiwi), artinya kita harus memahami hak dan kewajiban masing-masing individu. Ciptakan perilaku bertanggungjawab terhadap kewajiban dan menggunakan hak dengan bijak.
Selalu berhati mulia kepada siapapun (Sahabat Rangga), artinya menerapkan prinsip saling membantu dan menolong dengan ikhlas tanpa pamrih.Â
Mengerti sebelum dimengerti (Sahabat Pongky Irwanto), artinya jangan menuntut untuk dimengerti jika Anda belum mau berusaha mengerti dan memahami orang lain.
Sebelum sukses, persentasi terus (Sahabat Luffi Permana), artinya kesuksesan akan diraih dengan usaha, kerja dan proses bertahap. Jadi nikmati saja prosesnya.
Sebelum menghujat orang, bercermin dulu (Sahabat Dwi), artinya tak perlu menghina apalagi menghujat orang lain karena belum tentu diri kita juga baik. Tanamkan sifat toleransi, saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia.
Etika Spiritual
Sebelum bekerja, berdoalah (Sahabat Arif), artinya segala usaha dan kerja kita harus diimbangi dengan doa kepada Sang Pencipta agar kita terhindar dari sifat sombong dan mendapatkan keridaan Nya.
Sholat lah, sebelum di sholati (Sahabat Muslim), artinya sebagai umat Islam, kita diwajibkan menunaikan salat 5 waktu karena ibadah wajib ini akan diperhitungkan di akhirat nanti.
Selalu bersyukur (Sahabat Muji), artinya memperbanyak rasa syukur akan melipatgandakan nikmat dan semua kebaikan yang kita dapatkan.
Sebelum mengeluh, bersyukurlah (Sahabat Luber Raharjo), artinya sifat pantang menyerah merupakan wujud rasa syukur kita terhadap segala masalah yang dihadapi. Berdamai dengan masalah akan membawa kita pada ketenangan hidup.
***
Demikian ulasan mengenai etika-etika sederhana dalam keseharian kita. Pernyataan Albert Camus tentang etika perlu kita renungkan agar tercipta tatanan kehidupan yang lebih stabil dengan menjunjung tinggi solidaritas serta cinta kasih.
Jika Anda memiliki contoh-contoh etika lainnya silahkan tulis di kolom komentar agar kita bisa saling berbagi kebaikan.
"Hidup tanpa etika melahirkan kekacauan, etika tanpa toleransi menciptakan perpecahan." The Architect
-AP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H