Implementasi televisi digital akan menghasilkan efiseinsi spektrum radio pada pita frekuensi 700 MHz atau biasa disebut dengan istilah digital dividend. Dalam berbagai laporan disebutkan bahwa selama ini pita frekuensi 700 MHz seluruhnya hanya dipakai untuk siaran televisi analog.
Ketika migrasi televisi analog dilakukan menjadi televisi digital, maka akan terdapat digital dividend sebanyak 112 MHz. Digital dividend yang tercipta, kemudian dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penyediaan internet kecepatan tinggi yang bermanfaat untuk berbagai sektor seperti pendidikan, peringatan bencana, ekonomi dan kesehatan.Â
Ketersediaan frekuensi setelah migrasi televisi digital dapat menjadi faktor penunjang persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia. Masyarakat akan mendapatkan kualitas jaringan internet yang sangat cepat.
5. Lebih banyak fasilitas dan konten acara
Tidak hanya dimanjakan dengan siaran yang berkualitas, televisi digital juga menjanjikan fasilitas lain seperti layanan Electronic Program Guide (EPG) untuk mengetahui acara yang telah dan akan ditayangkan. Pemirsa juga bisa memberikan penilaian atau rating terhadap acara-acara yang ditayangkan.
Media televisi digital juga akan mendorong keberagaman konten pada industri penyiaran di dalam negeri. Hal ini tentu akan berimplikasi pada terbukanya persaingan sehat dan adil bagi Lembaga Penyiaran televisi Swasta (LPS).
Bagi masyarakat, banyaknya varian konten acara tentunya akan menambah alternatif pilihan sesuai dengan acara yang digemari atau memang dibutuhkan.
***