Rambut merupakan aset berharga yang dimiliki setiap orang. Salah satu nilai penampilan berasal dari rambut kita. Maka tidak berlebihan jika rambut disebut-sebut sebagai mahkota manusia.
Bahkan kaum hawa rela berjam-jam di salon untuk sekedar melakukan perawatan rambutnya. Namun ternyata masalah rambut rontok masih bisa menghantui siapa saja.
Umumnya kerontokan rambut berlangsung secara alami karena faktor bertambahnya usia. Tetapi sebuah penelitian di China mengungkapkan fakta bahwa remaja usia 20 tahunan lebih cepat mengalami kebotakan dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Perubahan hormon saat masih muda, penyakit autoimun, gangguan tiroid hingga stres ternyata dapat menjadi penyebab kerontokan rambut. Dalam tulisan kali ini, saya akan mengulas perihal rambut rontok yang disebabkan oleh stres.
Tentang Stres
Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor eksternal. Stres dapat menciptakan ketegangan pikiran yang berlebihan.
Saat seseorang sedang mengalami kondisi kurang baik, secara otomatis dia mengakses bagian otak yang disebut limbic system. Dari sana impuls yang diberikan kemudian diteruskan kepada kelenjar adrenal lalu membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin.
Hormon adrenalin sebenarnya berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi luar yang sedang dihadapi. Namun dalam kasus-kasus tertentu ketika hormon adrenalin diproduksi secara berlebihan, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, pusing dan tekanan darah tinggi.
Stres merupakan reaksi tubuh terhadap sesuatu yang tampaknya berbahaya atau sulit, ketika menghadapi ancaman, tekanan atau tantangan. Pada dasarnya stres dibagi menjadi 2 (dua) kategori.
Pertama stres ringan, kondisi ini bisa merangsang dan memberikan gairah dalam kehidupan untuk mengusir kebosanan dan rutinitas misalnya naik roller coaster, mendapatkan kritikan atau sedang menghadapi kemacetan. Stres ringan akan memicu orang berpikir lebih cepat dan lebih kreatif.
Kedua stres berat, inilah kondisi yang berbahaya karena sifat stres yang berkelanjutan membuat otak kita terus berpikir tanpa berhenti. Alih-alih mendapat solusi, orang dengan stres berat justru akan semakin tertekan dan sulit keluar dari masalah.
Pada akhirnya salah satu dampak buruk stres adalah kerontokan rambut hingga kebotakan. Ada 3 (tiga) jenis kerontokan rambut akibat stres.
Alopecia Areata
Kerontokan rambut yang terjadi di kulit kepala atau bagian tubuh lain yang ditumbuhi rambut. Kerontokan rambut jenis ini biasanya ditandai dengan pola melingkar dan bersifat progresif. Kebotakan juga bisa terjadi di seluruh area kepala.
Telogen Effluvium
Umumnya dalam sehari, 100 rambut akan rontok. Kemudian rambut-rambut itu akan digantikan dengan rambut baru.
Sayangnya dalam kasus tertentu, rambut seseorang bisa rontok lebih dari 100. Dan parahnya pertumbuhan atau regenerasi rambut baru terganggu karena Telogen Effluvium ini.
Trikotilomania
Kebiasaan menarik rambut tanpa disadari ini dapat memperbesar potensi kerontokan rambut. Kebiasaan menarik rambut bisa membuat rambut cepat rusak dan akhirnya menjadi rontok.
***
Kerontokan rambut sebenarnya hal yang lumrah dan tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa membuat si pemilik rambut jadi kurang percaya diri. Oleh karena itu masalah rambut rontok penting juga untuk diperhatikan.
Mengelola stres dan mengendalikan emosi adalah dua cara terbaik mengatasi stres. Berikut ini cara mengatasi rambut rontok akibat stres.
Pola Hidup Sehat
Makan dan minum bergizi serta penuh nutrisi. Keseimbangan nutrisi dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi bisa menekan akibat negatif stres terhadap fungsi organ-organ tubuh, termasuk rambut kita. Karbohidrat, Vitamin, Protein, Mineral dan Serat wajib selalu diperhatikan.
Rajin Berolahraga. Melakukan aktvitas olahraga minimal 2 jam seminggu sangat efektif dalam menurunkan kadar stres. Anda bisa membagi waktu olahraga 20 - 30 menit sehari. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, lari atau bersepeda.
Pola Istirahat yang Berkualitas
Sensory Rest yaitu jenis istirahat yang berhubungan dengan panca indera kita. Berikan waktu selama 5-10 menit setiap 1 jam untuk berhenti melakukan aktivitas yang berhubungan dengan fungsi indera.Â
Misalnya saat Anda menghadap komputer atau laptop selama 1 jam, maka baiknya istirahatkan dengan menutup mata Anda untuk mengistirahatkan mata.
Emotional Rest yaitu jenis istirahat yang berkaitan dengan kondisi emosi atau perasaan kita. Perasaan adalah energi tak kasat mata yang sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia.Â
Istirahat emosional dilakukan dengan cara mengenali dan memahami apa yang dirasakan. Misalnya saat Anda merasa senang, maka ekspresikanlah kesenangan itu. Demikian pula saat Anda merasa sedih, maka ekspresikanlah kesedihan misalnya dengan bercerita kepada sahabat atau teman dekat.
Mentally Rest yaitu jenis istirahat yang berhubungan dengan kondisi psikis seseorang. Tak dapat disangkal bahwa aktivitas dalam satu hari bisa sangat kompleks.Â
Segala jenis kesenangan dan kesedihan, keberhasilan dan kegagalan serta kebahagiaan dan penderitaan tentu menjadi hal yang niscaya terjadi.Â
Oleh sebab itu, kita butuh mengistirahatkan mental dengan cara melakukan aktivitas lain yang menyenangkan seperti hobi atau passion. Istirahat mental juga bisa dilakukan dengan kegiatan relaksasi seperti berendam air hangat, massage dan yoga.
Pshysical Rest yaitu jenis istirahat yang berkaitan dengan kondisi fisik. Tidur selama 6-7 jam sehari menjadi sebuah proses alamiah tubuh untuk melakukan detoksifikasi dan menetralkan fungsi kerja organ.
Social Life Rest yaitu jenis istirahat yang berhubungan dengan kehidupan sosial. Letakkan sebentar handphone dan laptop Anda. Hentikan semua aktivitas media sosial, kemudian berikan waktu kepada diri sendiri.
Istirahat dari kehidupan sosial ini bisa berdampak positif bagi kesehatan mental Anda. Setelahnya Anda akan merasa lebih segar dan lebih fokus.
Melakukan Perawatan Rambut
Selain pola hidup sehat dan pola istirahat, ada satu aktivitas lain yang tak kalah pentingnya yaitu melakukan perawatan rambut secara rutin. Hal ini penting dilakukan agar rambut Anda tetap sehat dan kuat. Berikut ini beberapa tips efektif merawat rambut:
- Gunakan sampo yang cocok sesuai kebutuhan. Jangan sering gonta-ganti sampo karena bisa merusak rambut.
- Gunakan kondisioner agar rambut lebih mengkilap, bersinar dan mudah disisir.
- Potong rambut secara rutin agar rambut bisa cepat regenerasi.
- Aplikasikan pijatan pada kepala saat keramas.
- Hindari air yang terlalu panas atau terlalu dingin saat membasuh rambut.
- Gunakan bahan herbal dan alami seperti kuning telur dan lidah buaya untuk perawatan rambut sederhana.
- Hindari sinar matahari yang berlebihan.
- Jangan mengikat rambut terlalu kuat karena bisa merusak rambut.
- Perhatikan cara menyisir rambut yang baik, misal tidak menyisir rambut dalam keadaan basah; dan
- Jangan berlebihan dalam melakukan perawatan rambut.
***
Demikian ulasan mengenai cara mengatasi rambut rontok akibat stres. Semoga bermanfaat, salam sehat dan bahagia.
"Mencintai diri sendiri ialah sebuah kewajiban" The Architect
-AP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H