Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal Sistem Limbik dan Plastisitas Otak Manusia

19 Juni 2021   07:17 Diperbarui: 19 Juni 2021   09:12 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sel saraf otak manusia - https://ar.thpanorama.com/

Saat hormon-hormon tersebut memasuki aliran darah, kita akan merasakan beberapa perubahan fisik seperti jantung berdetak kencang, pernafasan cepat dan juga berkeringat.

Hipotalamus kemudian akan memberikan keputusan untuk melawan ataukah menghindari situasi yang berbahaya tersebut (Fight or Flight Responses).

2. Hippocampus

Bagian yang berperan dalam menyimpan dan mengelola memori jangka panjang. Kesemua memori yang tersimpan tersebut lebih banyak berasal dari pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang.

Dalam konteks memori, hippocampus membantu mengolah dan mengambil kembali dua tipe spesifik dari memori jangka panjang antara lain.

  1. Memori Eksplisit yakni memori yang terdiri dari fakta dan peristiwa yang secara sadar dilakukan. Contoh, Anda sedang menghafal materi ujian besok. Saat ujian berlangsung dan Anda bertemu dengan pertanyaan, maka otak akan mengakses hippocampus untuk memberikan jawaban.
  2. Memori spasial yaitu memori yang membantu dalam menghubungkan antara lokasi objek dengan objek preferensi lain secara spesifik. Contoh, Anda sedang menghafal jalan aau rute dari rumah menuju ke lokasi kantor.

Semakin banyak hal yang Anda pelajari, maka kapasitas hippocampus akan semakin membesar. Inilah yang dimaksud dengan plastisitas otak yang akan dibahas lebih detail di bagian selanjutnya.

3. Korteks Limbik

Merupakan bagian yang mengendalikan emosi atau perasaan bahagia. Saat korteks limbik diakses, maka dia akan menstimulus hipotalamus yang kemudian meneruskan kepada kelenjar otak untuk menghasilkan hormon dopamin, seretonin dan oksitosin.

Dopamin disebut pula dengan hormon kebahagiaan. Saat hormon ini diproduksi, maka dapat menciptakan perasaan yang damai, tenang dan tentunya bahagia.

Seretonin merupakan hormon yang dapat menciptakan perasaan nyaman dan senang. Oksitosin adalah hormon yang bisa menciptakan perasaan cinta atau sensasi jatuh cinta kepada sesuatu atau seseorang.

4. Talamus dan Hipotalamus

Talamus merupakan bagian yang berfungsi menyampaikan informasi sensorik dan sebagai pusat persepsi. Sedangkan hipotalamus adalah bagian yang berfungsi menstimulus kelenjar otak untuk menghasilkan hormon-hormon tertentu tergantung bagian mana yang sedang diakses.

Jika seseorang mengakses amigdala, maka hipotalamus akan menstimulus dihasilkannya hormon adrenalin dan kortisol. Saat seseorang mengakses korteks limbik, maka hipotalamus akan menstimulus dihasilkannya hormon dopamin, seretonin dan oksitosin.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun