Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

7 (Tujuh) Kiat untuk Mengatasi "Writers Block"

29 Mei 2021   22:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   06:41 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gowes Rutin. Sumber: Dokumentasi Pribadi

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" -Pramoedya Ananta Toer-

Hayo,,,

Siapa yang langsung semangat menulis setelah baca quotes diatas? Kasih catatan di kolom komentar ya (hehe..).

Kali ini, aku akan membahas tentang satu fenomena yang mungkin saja pernah dialami oleh semua penulis, baik penulis pemula maupun profesional.

Writers Block atau kebuntuan menulis.

Adalah suatu keadaan dimana seorang penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Istilah writers block pertama kali dicetuskan oleh ahli psikoanalisis Amerika kelahiran Austria bernama Edmund Bergler. Dalam satu kesempatan dia pernah membuat sebuah jurnal berjudul "Does Writers Block Exist?" yang diterbitkan sekitar tahun 1950 an. Jurnal tersebut membahas juga tentang penyebab Writers Block. 

Kebuntuan ini tidak disebabkan oleh masalah komitmen atau kecakapan menulis. Melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi seseorang mengalami kebuntuan menulis.

Writers Block bisa menjadi alarm bahwa otak kita sedang overload atau sedang penuh. Oleh karena itu jangan memaksakan diri untuk terus menulis ketika berada pada situasi ini.

Beberapa hal yang menyebabkan writers block antara lain sering menunda-nunda tulisan, sehingga malas ketika mau melanjutkannya lagi. Terlalu khawatir dengan hasil tulisan, seperti takut tidak ada yang membaca, khawatir isinya tidak bagus, khawatir alur ceritanya tidak menarik dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana caranya keluar dari situasi Writer's Block?

Kebuntuan menulis itu seperti tembok yang menghalangi rasa dan produktivitas kita dalam berkarya. Berikut beberapa kiat menghancurkan tembok Writers Block.

1. Berhenti Menulis Sementara Waktu.

menutup laptop
menutup laptop

Menulis itu tentang mengolah rasa untuk menghasilkan sebuah karya. Rasa yang aku maksud disini lebih tepatnya adalah emosi. 

Sebuah tulisan yang sarat akan emosi tentu lebih menarik untuk dinikmati. Hal itu dikarenakan pada dasarnya semua manusia adalah makhluk yang memiliki pikiran dan perasaan.

Hadirnya emosi dalam sebuah tulisan mampu menghasilkan dialog. Kondisi itu tidak akan dicapai manakala sang penulis mengalami situasi writers block.

Berhenti menulis atau membiarkan tulisan tidur untuk sementara waktu dapat menjauhkan diri dari kondisi pikiran yang terlalu penat. Kamu bisa melakukan hal-hal lainnya yang menyenangkan.

Dengan begitu kamu melepaskan beban untuk selalu menyelesaikan tulisan. Tidak ada gunanya menulis dengan kondisi pikiran penuh, jadi hentikan sementara untuk memberi jeda sejenak

2. Mencari Suasana Baru.

meluangkan waktu untuk refreshing
meluangkan waktu untuk refreshing

Mungkin selama ini kamu menulis hanya di dalam rumah atau di kantor. Cobalah untuk sesekali menulis di tempat dengan suasana baru seperti coffee shop, di tepi pantai, di bawah pohon dan tempat-tempat lain yang kamu suka.

Sepele memang, tetapi ini sangat efektif untuk mengembalikan mood menulis dan menghentikan writers block yang kamu alami.

3. Berolahraga Rutin.

Gowes Rutin. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gowes Rutin. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Banyak sekali manfaat berolahraga rutin. Selain untuk merawat kesehatan serta kebugaran fisik, ternyata berolahraga juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental.

Dalam berbagai penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang rajin berolahraga, mempunyai peluang lebih besar dalam meningkatkan hormon kebahagiaan dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga.

Selain itu, berolahraga rutin 2,5 jam seminggu ternyata juga bisa meningkatkan kinerja kognitif otak manusia. Pikiran akan menjadi lebih segar dan mengusir kejenuhan dalam sebuah rutinitas.

Oleh sebab itu bagi kamu yang mungkin sekarang mengalami writers block, maka cobalah untuk melakukan olahraga rutin seperti jalan kaki, renang, lari atau bersepeda.

4. Merombak Outline Tulisan.

Ilustrasi merombak outline
Ilustrasi merombak outline

Outline atau kerangka tulisan itu sangat penting bagi seorang penulis. Outline inilah yang akan memandu penulis dalam proses menulis.

Kadangkala kalau kita terlalu kaku pada outline, fungsinya akan bergeser dari pedoman menjadi sebuah beban. Oleh sebab itu bagi kamu yang mengalami kebuntuan penulis, cobalah untuk mengubah outline sebagai penyegaran di dalam karya tulis yang sedang kamu kerjakan.

5. Menambah Wawasan dengan Membaca.

Buku dan Kopi. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Buku dan Kopi. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Saat sementara berhenti menulis, kamu bisa melakukan hal lain yaitu membaca. Menambah wawasan atau ilmu baru lewat bermacam-macam jenis karya tulis cetak maupun elektronik, dapat menghadirkan inspirasi.

Setidaknya dengan membaca buku, otak kita akan menyerap informasi-informasi yang belum pernah kita terima. Hal mana akan sangat berguna untuk mendatangkan ide dan gagasan-gagasan baru.

Selain buku, kamu juga bisa membaca quotes atau caption foto teman di media sosial. Kadangkala apa yang dipajang oleh teman kita bisa menjadi inspirasi lho.

Dengan melakukan itu semua, kamu bisa menghancurkan tembok writers block dan kembali menjadi penulis yang produktif.

6. Kenali Golden Time

Ilustrasi Golden Time. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ilustrasi Golden Time. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Setiap orang mempunyai waktu terbaik dalam menulis. Tidak ada yang sama antara satu dengan yang lain. 

Ada yang suka menulis di malam hari, ada yang suka menulis pagi hari setelah bangun tidur. Ada juga yang suka menulis dalam keadaan hening, tapi tidak jarang ada juga yang mampu menulis dalam keadaan bising atau ramai.

Nah.. kamu perlu mengenali di waktu-waktu kapan Golden Time itu tiba. Dengan begitu kamu bisa tepat dalam menghasilkan sebuah karya tulis.

7. Lebih Peka dengan Kondisi Sekitar

ilustrasi kondisi sekeliling
ilustrasi kondisi sekeliling

Hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengatasi writers block adalah dengan memunculkan kepekaan terhadap lingkungan di sekeliling.

Terkadang inspirasi bisa datang dari tempat yang tidak terduga. Oleh sebab itu, kita sangat perlu untuk memperhatikan peristiwa, kejadian, orang, kelompok atau informasi update.

Jangan cuma hidup di dunia maya dengan gadgetmu, tapi cobalah untuk mempedulikan situasi dan kondisi di sekitar secara langsung. Mungkin dari sana, kamu bisa mendapatkan topik dan tema baru untuk menulis atau untuk sekedar memperkaya pengetahuan.

***

Demikian ulasan mengenai kiat-kiat dalam mengatasi writers block, semoga bermanfaat dan mari terus menulis. Salam sehat dan bahagia.

"Sebuah karya mampu memperpanjang usia. Saat kita tak lagi bernyawa, maka dia yang akan terus menghidupkan jiwa" The Architect

-AP-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun