Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Arti Kemenangan di Momen Lebaran 1442 H

16 Mei 2021   16:37 Diperbarui: 17 Mei 2021   08:37 2909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Shutterstock/Fotokita via Kompas.com

Masih dalam suasana hari raya Idul Fitri 2021. Kata orang, lebaran adalah hari kemenangan. Memang, kemenangan dari apa? Dan apakah benar kita sudah menang? 

Sebuah pertanyaan provokatif untuk mengawali tulisan kali ini. Oke sebelum menjawab pertanyaan tentang kemenangan dari apa dan apakah kita benar-benar sudah menang, tidak ada salahnya cek dulu sebenarnya apa makna dari lebaran.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lebaran diartikan sebagai Hari Raya Umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Lebaran adalah pengganti kata Idul Fitri.

Menilik lebih jauh bagaimana sejarah kata lebaran dijadikan istilah hari raya umat Islam membuat rasa penasaran saya semakin besar.

Terdapat beberapa sumber menyoal kata lebaran. Pertama, versi bahasa Jawa, lebaran berasal dari kata 'lebar' atau 'wis bar' yang artinya adalah sudah selesai. Lebih lanjut dengan memberikan akhiran 'an' berarti menggambarkan situasi sudahan/setelahnya/sesudahnya.

Kata lebaran sering dipakai oleh para Wali pada masa-masa penyebaran agama Islam di tanah jawa. Agar dapat mudah diterima oleh masyarakat yang mayoritas lebih dulu memeluk agama Hindu Jawa, Buddha Jawa, kepercayaan dan kapitayan, maka diperlukan akulturasi budaya Jawa dan Islam.

Salah satunya adalah dengan menggunakan istilah-istilah bahasa Jawa yang mudah dipahami daripada istilah bahasa Arab yang mungkin agak susah dalam pengucapan serta penghafalan.

Jadilah akhirnya lebaran (selesai sudah) sampai sekarang dipakai untuk merepresentasikan hari raya Idul Fitri.

Kedua, versi budaya Jawa. Kalau tadi dari tata bahasa, sekarang mari kita telisik dari sisi budaya. Lebaran identik dengan falsafah Jawa, 

Sumber: Dokumentasi pribadi diolah dari Canva
Sumber: Dokumentasi pribadi diolah dari Canva
  1. Lebar diartikan seseorang yang sudah terlepas dari kemaksiatan. Terlepas dari perilaku jelek menuju pada perilaku-perilaku yang baik.
  2. Lebur artinya seseorang yang dosa-dosanya diluluhkan karena telah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan.
  3. Luber diartikan seseorang yang dipenuhi oleh pahala karena telah melakukan banyak amal kebaikan yang dilipatgandakan oleh Allah Swt; dan
  4. Labur artinya seseorang yang dibersihkan atau disucikan jasmani dan rohaninya, bersih fisik dan jiwanya oleh ibadah-ibadah di bulan suci Ramadan.

ilustrasi bersyukur atas kemenangan | https://suara-pembaruan.com/
ilustrasi bersyukur atas kemenangan | https://suara-pembaruan.com/
Dari dua versi atau sumber tentang makna lebaran dapat kita tarik benang merah bahwasannya lebaran memiliki nilai filosofi yang cukup mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun