What the hell is this? Kuliah fakultas hukum, lulusan cumlaude, kerjanya nyales?
Sebagian besar orang di lingkaran kehidupanku tampak kurang menyukai keputusan yang aku buat, termasuk kedua orang tua.
Bahkan saat aku sudah menjalani pekerjaan ini selama setahun, mereka berdua menawarkan aku pindah kerja jadi PNS saja.
Namun dasar anak bengal, keras kepala dan susah dibilangin, aku bergeming lalu menolak tawaran mereka.
Aku katakan bahwa ingin membangun karir sendiri yang berbeda jalur dengan mereka. Kehidupan organisasi swasta lebih menarik bagiku daripada karir pemerintahan yang terkadang penuh upaya cari muka dan kentalnya politik dinasti.
Disisi lain, berkarir di perusahaan swasta jalannya juga tidak semulus pipi Celine Evangelista. Banyak sekali tantangan yang harus aku hadapi.Â
Sebut saja tantangan penempatan diluar Jawa jauh dari keluarga saat di Medan, ujian sebagai leader muda yang memimpin anak buah lebih senior, naik turun performance setiap bulan, hingga kurangnya dukungan dari atasan.
Kesemuanya menjadi bagian dari kisahku membangun karir di perusahaan swasta. Singkat cerita berpegang teguh dan bertanggung jawab pada pilihanku, selama 2 tahun pertama (usia 24 tahun) aku dipromosikan dari supervisor sales menjadi area bisnis marketing.
Tahun keempat tepatnya 2012 (usia 25 tahun), aku kembali dipromosikan, kali ini menjadi Branch Manager. Hingga sekarang posisi sebagai Account Receivable Manager, aku diberikan tanggung jawab penuh untuk mengelola 4 kantor cabang di Malang dan sekitarnya.
Waktu usia 20 an, aku sama sekali belum mengenal istilah Quarter Life Crisis. Yang jadi tujuan utama dalam hidupku hanya bekerja mendapatkan penghasilan tetap agar bisa melanjutkan hidup dan tidak terkikis oleh zaman.
***