Singkat cerita eksperimen tersebut menghasilkan fakta sebagai berikut :
- Suara alunan gamelan ternyata mengandung beberapa sinyal yang tak terdengar namun memicu kerja syaraf otak.
- Orang yang kesurupan memiliki tingkat konsentrasi beta endorphin, dopamine dan noradrenalin diatas rata-rata.
- Fungsi otak ternyata berubah menjadi tidak biasa. Kekuatan gelombang otak theta dan alpha meningkat secara signifikan.
Kesurupan dalam kajian Hypnosis
Hypnosis adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perpindahan level kesadaran seseorang dari normal ke kondisi bawah sadar.
Seseorang yang mengalami kondisi terhipnosis cenderung mudah menerima sugesti karena pikiran bawah sadarnya terbuka.
Terbukanya pikiran bawah sadar sangat erat kaitannya dengan aktifitas gelombang otak manusia.
Seseorang dalam kondisi trance atau terhipnosis, frekuensi gelombang otaknya ada pada skala Alpha (Light Trance) hingga Theta (Somnambulism).
Nah jika dikaitkan dengan penelitian dari Manabu Honda diatas, dapat ditarik garis bahwa sebenarnya seseorang yang mengalami kesurupan sama halnya dengan kondisi sedang terhipnosis.
Pikiran bawah sadar adalah tempatnya memori permanen, keyakinan, potensi talenta dan kreativitas. Semua pengalaman-pengalaman hidup seseorang entah itu memori baik atau memori buruk tersimpan dengan rapi di dalam pikiran bawah sadar.
Jadi seseorang yang kesurupan pikiran sadarnya turun dan pikiran bawah sadarnya menjadi aktif. Pikiran bawah sadar menjadi sangat dominan.Â
Aktifnya pikiran bawah sadar dapat membuat seseorang menjadi apapun dan siapapun.