Kamu tentu pernah mencapai sebuah prestasi atau sesuatu yang bisa dibanggakan. Misalnya lulus kuliah, diterima kerja dan sebagainya.
Pertanyaannya saat meraih kesuksesan apapun, kamu merasa itu semua karena memang kamu pintar dan berbakat ataukah kamu menganggap bahwa semua kesuksesan bisa diraih berkat latihan, kerja pantang menyerah dan usaha untuk terus berkembang?
Kalau kamu pilih yang pertama, maka biasanya kamu adalah tipe orang yang kurang berani mengambil risiko. Kamu percaya bahwa bakat itu sudah ada sejak lahir, jadi kalau bagus ya itu memang karena kamu punya bakat sedangkan kalau jelek ya sudah harus gimana lagi memang bakatnya segitu saja.
Ibarat kata kamu percaya bahwa yang namanya kemampuan itu ada batasannya.
Berbeda halnya dengan pilihan kedua, tipe orang seperti ini adalah mereka yang cenderung berani dalam melakukan eksplorasi. Berani untuk melakukan hal-hal baru dan percaya bahwa dengan melakukan sesuatu yang baru secara otomatis dia juga belajar.
***
Carol Dweck seorang Profesor psikologi dari Stanford University yang juga penulis buku The New Pshychology of Success memperkenalkan sebuah konsep untuk mendefinisikan kedua kondisi diatas. Mungkin sudah sering kamu dengar istilah Growth Mindset dan Fixed Mindset.
Yup... benar sekali mas bro... Growth Mindset dan Fixed Mindset adalah istilah populer yang menjelaskan bagaimana cara pandang atau cara berpikir seseorang terhadap kemampuan serta pencapaian-pencapaian dalam hidupnya.
Growth Mindset adalah pola pikir yang selalu berkembang dimana pemiliknya meyakini bahwa kesuksesan itu bisa didapatkan dari usaha pantang menyerah, proses belajar, ketekunan dan semangat bertumbuh.
Orang dengan prinsip Growth Mindset tidak pernah berhenti untuk terus berusaha dan sebagian besar energinya dipakai untuk belajar.
Kalau sudah berusaha tapi tidak ada hasil apakah termasuk kategori Growth Mindset?
Hal ini biasanya jadi alasan pembenar seorang yang gagal. Dia menganggap bahwa sudah berusaha mati-matian tapi hasil nihil. Dengan tegas aku mengatakan bahwa jika kamu punya pemikiran seperti diatas maka itu bukanlah Growth Mindset.
Ingat kawan bahwa seorang Growth Mindset juga memperhatikan hasil lho. Setiap hasil yang diraih apapun itu akan selalu dihargai sebagai sebuah proses untuk membuatnya berkembang bukan berhenti dan pasrah begitu saja.
Dia akan melihat kegagalan sebagai bentuk manifestasi ide untuk melanjutkan perjalanan hingga tercapai yang diinginkan. Proses tidak akan mengkhianati hasil. Dengan proses yang baik maka peluang mendapatkan keberhasilan akan terbuka lebih lebar.
Sedangkan Fixed Mindset diartikan sebagai pola pikir yang percaya bahwa kecerdasan atau bakat yang dimiliki sifatnya akan tetap dan tidak akan berubah.
Biasanya pemilik pola pikir yang satu ini percaya bahwa bakat yang dimilikinya berkontribusi besar pada kesuksesan tanpa perlu melakukan usaha ekstra atau bahkan bekerja keras.
Pemilik fixed mindset selalu percaya bahwa mereka adalah orang yang “pintar” sehingga tidak perlu berusaha dan bekerja keras untuk menggapai kesuksesan.
Misalnya mereka akan percaya telah pintar dalam bidang Matematika sejak dilahirkan. Kemudian, mereka bisa mencapai kesuksesan karena bakat Matematika tersebut.
Masih menurut Carol Dweck, orang dengan tipe Growth Mindset cenderung lebih bisa meraih banyak hal dibandingkan dengan orang bertipe Fixed Mindset.
Berikut perbedaan ciri-ciri orang Growth Mindset dan Fixed Mindset.
#1. Menghadapi Kegagalan
Orang Growth Mindset menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar. Sedangkan orang Fixed Mindset menganggap kegagalan memang karena dirinya tidak berbakat atau tidak merasa pintar.
#2. Fokus Diri
Orang Growth Mindset akan selalu fokus pada usaha dan proses. Sedangkan orang Fixed Mindset merasa bahwa keberhasilan itu karena bakat dan kemampuan inteligensi.
#3. Zona Nyaman
Orang Growth Mindset sangat senang melakukan hal-hal baru dan belajar dari apa yang dilakukannya. Sedangkan Fixed Mindset cenderung takut mengambil risiko dan takut keluar dari zona nyaman.
#4. Menyikapi Kritik
Orang Growth Mindset menghargai setiap kritikan yang ditujukan kepadanya karena menganggap bahwa kritikan itu dapat mengembangkan dirinya kedepan. Sedangkan orang Fixed Mindset tidak tahan terhadap kritik dan merasa bahwa kritik adalah sesuatu yang menjatuhkannya, bahkan biasanya mereka benci dengan pemberi kritik.
#5. Menilai Tantangan dan Hambatan
Saat berhadapan dengan tantangan dan kesempatan, orang Growth Mindset akan semakin bersemangat dan mencari solusi untuk menyelesaikan. Sedangkan orang Fixed Mindset biasanya tidak mau mengambil tantangan dan lebih memilih bermain aman atau bahkan mundur saja.
Bicara mengenai hambatan dan tantangan, ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok anak. Mereka diberikan tantangan untuk menyelesaikan tugas yang lumayan rumit.
Hasilnya ada dua tipe anak, pertama adalah mereka yang langsung menyerah tidak mau mengerjakan tugasnya karena terlalu rumit dan kedua adalah anak-anak yang terus mencoba dengan berbagai cara pantang menyerah.
Menariknya anak-anak yang mudah menyerah adalah mereka yang memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi. Sedangkan anak-anak yang terus mencoba adalah mereka yang masuk dalam kategori Growth Mindset.
Growth Mindset ini penting bagi kita ketika menghadapi sebuah kegagalan atau hambatan. Growth Mindset akan meningkatkan resiliensi kita yaitu semangat untuk kembali bangkit setelah mengalami kegagalan.
Bagaimana caranya kita bisa mempunyai Growth Mindset?
Pertama kamu harus mengenali diri sendiri. Apa yang menjadi kelemahan dirimu yang harus diperbaiki. Kalau kamu kesulitan menilai diri sendiri maka gunakan metode feedback. Kamu bisa berdiskusi dengan rekan kerja, atasan, orang tua atau pasangan agar tahu kelemahan-kelemahan diri. Manfaatkan feedback itu sebagai modal awal kamu memulai Growth Mindset.
Kedua percaya dan yakinlah bahwa setiap manusia diberikan anugerah organ spesial yang disebut dengan Otak. Otak manusia itu menyimpan potensi yang luar biasa dan bisa terus dikembangkan. Syaratnya adalah dengan latihan, belajar dan usaha berkelanjutan.
Ketiga coba kamu pelajari kisah dan cerita orang-orang sukses didunia atau disekitarmu. Apakah mereka yang sukses itu memang dari sananya sudah tiba-tiba sukses tanpa usaha, kerja dan latihan? Atau adakah orang sukses yang tidak pernah mengalami kegagalan? Well.. kamu bisa lakukan riset kecil-kecilan sehingga membuat Growth Mindset mulai tumbuh.
Keempat mulailah menerima setiap tantangan sebagai kesempatan dan peluang untuk bertumbuh. Ketika kamu diberikan tugas yang notabene mungkin tidak sesuai bidang, coba kamu terima dan kerjakan. Disitulah letak kekuatan kamu dalam proses belajar. Dengan mengerjakan sesuatu yang baru artinya kamu juga belajar hal baru yang bisa jadi berguna di masa depan.
***
Demikian ulasan mengenai Growth Mindset yang ternyata sangat penting bagi kita semua dalam menjalani kehidupan baik pribadi maupun kehidupan karir.
"Kegagalan adalah manifestasi kesuksesan yang berproses" The Architect
-AP-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H