Misalnya mereka akan percaya telah pintar dalam bidang Matematika sejak dilahirkan. Kemudian, mereka bisa mencapai kesuksesan karena bakat Matematika tersebut.
Masih menurut Carol Dweck, orang dengan tipe Growth Mindset cenderung lebih bisa meraih banyak hal dibandingkan dengan orang bertipe Fixed Mindset.
Berikut perbedaan ciri-ciri orang Growth Mindset dan Fixed Mindset.
#1. Menghadapi Kegagalan
Orang Growth Mindset menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar. Sedangkan orang Fixed Mindset menganggap kegagalan memang karena dirinya tidak berbakat atau tidak merasa pintar.
#2. Fokus Diri
Orang Growth Mindset akan selalu fokus pada usaha dan proses. Sedangkan orang Fixed Mindset merasa bahwa keberhasilan itu karena bakat dan kemampuan inteligensi.
#3. Zona Nyaman
Orang Growth Mindset sangat senang melakukan hal-hal baru dan belajar dari apa yang dilakukannya. Sedangkan Fixed Mindset cenderung takut mengambil risiko dan takut keluar dari zona nyaman.
#4. Menyikapi Kritik
Orang Growth Mindset menghargai setiap kritikan yang ditujukan kepadanya karena menganggap bahwa kritikan itu dapat mengembangkan dirinya kedepan. Sedangkan orang Fixed Mindset tidak tahan terhadap kritik dan merasa bahwa kritik adalah sesuatu yang menjatuhkannya, bahkan biasanya mereka benci dengan pemberi kritik.
#5. Menilai Tantangan dan Hambatan
Saat berhadapan dengan tantangan dan kesempatan, orang Growth Mindset akan semakin bersemangat dan mencari solusi untuk menyelesaikan. Sedangkan orang Fixed Mindset biasanya tidak mau mengambil tantangan dan lebih memilih bermain aman atau bahkan mundur saja.
Bicara mengenai hambatan dan tantangan, ada sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok anak. Mereka diberikan tantangan untuk menyelesaikan tugas yang lumayan rumit.Â
Hasilnya ada dua tipe anak, pertama adalah mereka yang langsung menyerah tidak mau mengerjakan tugasnya karena terlalu rumit dan kedua adalah anak-anak yang terus mencoba dengan berbagai cara pantang menyerah.