Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Worklife Balance dan Solusi Mengendalikan Emosi

4 Februari 2021   15:10 Diperbarui: 15 November 2021   23:41 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kerja di kantor (magazine.job-like.com)

Penting sesekali kita berikan jeda untuk tidak terlalu memaksakan diri sendiri. Kegiatan semacam ini biasanya aku lakukan diluar kantor pada saat jam istirahat siang atau sore setelah jam aktifitas bekerja.

Aku lebih suka mengajak mereka ke tempat makan siang atau sekedar ngopi bareng. Mungkin bisa jadi ini salah satu cara untuk Mencari Worklife Balance.

Ngopi bareng AP. Sumber dokpri
Ngopi bareng AP. Sumber dokpri

Eiiiittsss... tapi di masa pandemi seperti saat ini, kita tetap wajib menjalankan protokol kesehatan ya.

  • Mencuci Tangan.

  • Memakai Masker.

  • Menjaga Jarak; dan

  • Memilih Tempat yang Bersih.

Memang sengaja kupilih lokasi di luar karena hampir sepertiga hari sudah kita habiskan di kantor. Dengan suasana berbeda selalu ada banyak hal yang dapat dibicarakan serta diceritakan. 

Mulai dari diskusi soal kehidupan karir, kisah percintaan, berita-berita terupdate hingga masalah pribadi biasanya tumpah pada momen "Ngopi". 

Beberapa pendapat para ahli yang pernah aku baca mengatakan bahwa bercerita adalah salah satu teknik untuk mengurangi gudang jiwa, gudang batin dan gudang pikiran kita.

Apa itu gudang jiwa, gudang batin dan gudang pikiran?

Begini ya, selama masih hidup tentu banyak hal yang kita alami. Semua peristiwa dan kejadian tanpa disadari itu tersimpan rapi didalam memori permanen. Sederhananya cuma ada dua tipe memori tersimpan. 

  1. Memori Positif; dan 
  2. Memori Negatif

Seperti halnya kutub magnet, memori positif akan menarik emosi atau perasaan positif misalnya rasa senang, rasa gembira, rasa bangga dan rasa bahagia.

Sedangkan memori negatif akan menarik emosi atau perasaan negatif seperti rasa sedih, rasa kecewa, rasa takut dan rasa cemas. Dengan kata lain semua memori berbanding lurus dengan emosi layaknya hukum alam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun