Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyoal "Lockdown" Sebagai Sebuah Repetisi yang Hampir Pasti

9 Januari 2021   23:28 Diperbarui: 10 Januari 2021   10:14 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan jumlah kasus positif belakangan ini membuat gerah. Pemerintah akhirnya lempar jangkar sekali lagi setelah rakyat terlalu bias memaknai kelonggaran.

Kehidupan ini pada prinsipnya adalah pengulangan atas kejadian-kejadian serupa. Namun dengan narasi, situasi, dan peradaban yang berbeda. Tidak terkecuali pandemi sekarang ini.

Silahkan Anda klik link deskripsi dan baca untuk menjelaskan pernyataan saya mengenai repetisi pandemi.

Jujur saja sejak Juli 2020 saya pribadi sama sekali tidak mengikuti data pergerakan kasus pandemi di negeri ini. Mohon maaf saya sebut saja COVID-19 dengan pandemi atau boleh dengan istilah "you know who".

Ada alasan dibalik saya berhenti menyebut dan berhenti pula mengikuti beritanya. Pertama, dalam kajian ilmu biologi ada satu bagian di otak kita yang dinamakan Recticular Activating System (RAS). 

Reticular Activating System (RAS) ialah suatu bagian otak manusia yang berupa struktur longgar neuron yang menghubungkan jaringan saraf tulang belakang dan seluruh bagian otak. 

RAS merupakan sekumpulan syaraf nuclei pada sumbu batang otak yang berfungsi menerima masukan informasi dari semua pancaindra dan dari bagian otak lainnya  dan menyaringnya. 

Informasi yang relevan akan ditahan di otak sadar dan prasadar dikirim ke bagian alam bawah sadar. Tanpa disadari otak manusia dihujani dengan 11 juta informasi per detik. 

Namun semua informasi itu disaring oleh RAS menjadi 7-11 informasi saja per detik yang diterima oleh otak karena dianggap penting. 

ilustrasi otak
ilustrasi otak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun