"Ajining diri soko lahti"
"Ajining rogo soko busono"
"Ajining awak soko tumindak"
"Ajining sukmo soko ngagomo"
(Nilai diri dari ucapan, Nilai penampilan dari pakaian, Nilai kepribadian dari perilaku, Nilai jiwa dari Agama)Â
Begitulah kira-kira falsafah Jawa yang diajarkan oleh para leluhur. Maka tidak berlebihan jika kamu sebagai seorang pria juga harus memiliki "inner beauty".
Memang istilah inner beauty selalu diidentikkan dengan kaum wanita. Tapi bukankah daya tarik itu sesuatu yang layak untuk pria perhatikan juga?Â
Aku lebih suka memaknai inner beauty sebagai falsafah daya tarik. Karena akan menjadi istilah umum manakala kaum Adam terlalu gengsi dibilang Ayu (baca : cantik).
Padahal kata Ayu sendiri dapat diartikan banyak hal seperti "Memayu hayuning jagad bawana" yang artinya "Memperindah keindahan Dunia". Sudah menjadi kodrat setiap manusia yang diciptakan oleh Sang Pencipta bertugas untuk menjadikan dunia dan seisinya semakin indah.Â
Boleh jadi hal itu adalah dengan memperhatikan, merawat dan menjaga keindahan dirimu sendiri. Tak perlu harus berbuat dengan skala luas. Dengan "memayu" diri sendiri saja sudah cukup bagi kita untuk berkontribusi pada alam semesta.Â
Bayangkan jika banyak manusia memiliki prinsip seperti ini. Tentunya dunia menjadi damai, sejahtera, sentosa dan penuh energi kebahagiaan.Â
Tak hanya urusan memikat lawan jenis, inner beauty juga bermanfaat dalam kehidupan sosial, karir dan keluarga.Â
Lho kok bisa? Gimana ceritanya?Â
Gini ya, coba sekarang perhatikan orang-orang di sekeliling. Mana diantara mereka yang kamu anggap lebih sukses, lebih kaya, lebih bahagia, pokoknya menurut kamu punya kelebihan yang tidak kamu miliki.Â
Lalu sekarang lihat dan bandingkan dengan diri kamu sendiri. Apakah ada yang berbeda? Jawabannya sudah pasti iya.Â