Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima Kasih Bunda, Aku Bisa Sekolah

22 November 2020   14:58 Diperbarui: 22 November 2020   15:08 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika pendidikan karakter dan perilaku anak ini tidak kita ambil alih, maka bisa jadi anak akan tumbuh dengan karakter dan perilaku yang salah misalnya tempramental, kasar atau bisa juga pemalu, takut dengan orang, gugup dan lain sebagainya.

Untuk menghindari hal-hal negatif pada masa pertumbuhan anak, sekali lagi peran ibu harus dikedepankan. Namun bukan berarti peran ayah diabaikan. Pada kesempatan ini fokus pembahasan lebih kepada peranan ibu. Yuk kita intip beberapa hal sederhana yang bisa diterapkan oleh ibu kepada anak dalam memberikan pendidikan karakter dan perilaku. Manfaatkan momen kebersamaan di masa pandemi ini karena aktivitas lebih banyak dirumah bukan (hihi...)

1. Mengajak Anak Berbicara

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masa keemasan perkembangan otak manusia adalah usia 0 hingga 5 tahun. Periode emas ini sangat menentukan perkembangan anak. Oleh sebab itu sebagai ibu sering-seringlah mengajak anak berkomunikasi yang benar. Kalau dalam teori mind technology yang kebetulan saya dalami, pada usia 0 hingga 5 tahun seseorang itu sama sekali tidak memiliki filter mental.

Jadi apapun yang dikatakan kepada anak akan selalu dianggap sebagai sebuah kebenaran. Nah masalahnya adalah kalau kamu sebagai orang tua sering menakut-nakuti anak, atau memberikan ancaman kepada anak dengan tujuan agar dia menurut justru merupakan contoh yang kurang tepat.

Komunikasikan semua hal dengan cara menghindari penggunaan kata negatif seperti "jangan" "tidak boleh" atau menakut-nakuti seperti contoh "ayo cepat makan, kalau gak makan nanti digigit ular". Dengan kalimat tersebut, maka sebenarnya otak sang anak merespon bahwa makan bukan untuk sehat atau mengenyangkan tetapi untuk menghindari bahaya. Sehingga kesimpulannya kalau tidak dalam keadaan bahaya tidak usah makan.

2. Menjaga Sikap dan Perilaku di depan Anak

Anak-anak adalah peniru yang hebat. Apapun yang dilihatnya bisa menjadi sumber inspirasi untuk di copy. Oleh sebab itu poin kedua adalah penting buat kamu untuk selalu menjaga sikap dan perilaku ketika ada anak. Berhenti berbuat hal yang buruk seperti merokok, memaki, mengumpat atau hal-hal negatif lainnya. Berikan anak contoh sikap dan perilaku yang baik agar dia bisa tumbuh menjadi pribadi hebat.

3. Menanamkan Nilai dan Budaya yang baik

Tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua untuk mengajari anak tentang nilai, norma serta budaya yang benar. Jika anak melakukan kesalahan, kamu bisa menegurnya dengan baik tanpa harus marah. Ingat bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Justru dengan sering berbuat salah, si anak akan semakin tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

hasil tugas daring
hasil tugas daring

"Karakter dan perilaku menentukan keberhasilan seseorang" The Architect

-AP-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun