Seseorang yang memiliki kualitas kepemimpinan kuat dapat dengan mudah menentukan visi, tujuan dan tindakan terukur untuk mencapai kesuksesan. Karena dengan jiwa pemimpin minimal kita bisa memimpin diri sendiri artinya kita dapat dengan mudah mengontrol jalan hidup sendiri.
8. Having a very competitive spirit / personality (Kepribadian Kompetitif)
Kompetisi yang sejati adalah mengalahkan dirimu yang kemarin. Tidak perlu terlalu sering melihat kesuksesan orang lain. Jika kita bisa mengalahkan pencapaian bulan sebelumnya, maka artinya kita sudah menjadi pemenang di hari ini dan begitu seterusnya.
9. Being very well-organized (Hidup Teratur)
Hidup teratur artinya kita selalu mempersiapkan dengan baik hal-hal yang akan dilakukan. Bangun pagi lebih awal untuk beribadah, kemudian dilanjutkan dengan olah raga ringan adalah rutinitas yang perlu dibangun. Kemudian membuat jurnal dan daftar aktivitas yang dijalankan akan membuat pekerjaan kita lebih fokus dan tertata dengan baik.
10. Having an ability to sell my ideas / product (Kemampuan Menjual Ide)
Kesuksesan tidak akan lepas dari inovasi, terobosan dan ide-ide cemerlang. Oleh karena itu kita harus memiliki banyak referensi berpikir dan wawasan luas sehingga mampu menciptakan gagasan atau konsep yang bisa diaplikasikan dalam meraih kesuksesan.
Dari 10 penjelasan diatas dapat ditarik benang merah bahwa jalan menuju kesuksesan tidaklah sulit. Semua tergantung kepada faktor internal diri sendiri. Saya mengatakan tidak sulit karena internalisasi diri merupakan hal yang ada dalam kontrol kita.
Selanjutnya ada satu elemen yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai kesuksesan yang saya sebut dengan Mindset (Pola Pikir).
Untuk urusan yang satu ini saya gunakan pendekatan 'Keselarasan Diri'. Beberapa tahun kebelakang saya mempelajari pola orang yang sukses dan orang yang gagal. Dari situ saya mendapatkan sebuah metode yang bisa menjelaskan secara sederhana untuk memahami dikotomi tersebut.
Berkaitan dengan mindset dalam diri setiap individu terdapat tiga unsur utama yakni Pikiran, Perasaan dan Perilaku. Ketiga unsur tersebut bisa saling menguatkan, bisa juga saling melemahkan satu sama lain. Semuanya tergantung dari cara kita menggunakannya.