Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Yuk Temukan Potensi Kamu

8 November 2020   01:49 Diperbarui: 9 November 2020   01:28 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UU Cipta Kerja pasal 5 dan pasal 6

Gaya Hidup

Tak dapat dipungkiri di zaman modern seperti sekarang ini, eksistensi setiap individu seringkali diuji dengan materi. Tidak semua memang tapi kebanyakan seperti itu. 

Ukuran eksistensi tersebut meskipun tidak disepakati secara formal nyatanya telah berkembang di tengah-tengah masyarakat sosial bernama gaya hidup.

Maka tidak jarang kita temui restoran dengan makanan dan minuman biasa-biasa saja tetapi harganya mahal karena memiliki brand tertentu.

Contoh lainnya karena gengsi, seseorang memaksakan diri membeli smartphone mahal meskipun dengan cara kredit. Padahal sejatinya dia tidak butuh-butuh amat, tetapi karena lingkungan sosial menuntut agar tetap diakui sebagai bagian didalamnya.

Jika sudah begitu, apa yang harus dilakukan?

Menjalankan Perencanaan Keuangan dan Mulai Berinvestasi.

Seperti penjelasan diatas untuk mengatasi gaji pas-pasan, maka perencanaan keuangan menjadi keniscayaan yang perlu dilakukan mulai sekarang.

Tidak hanya membatasi keinginan dan menahan gaya hidup, Anda pun mulai sekarang bisa melakukan investasi. Saham, Deposito, Obligasi dan Reksadana bisa menjadi alternatif investasi yang menguntungkan sesuai kebutuhan.

Menciptakan Prestasi Kerja di Perusahaan Tempat Bekerja

Sebagai karyawan profesional, sudah sepatutnya kita memberikan kontribusi positif kepada perusahaan. Selalu ada harga yang dibayar dalam setiap prestasi yang kita ukir misalnya mendapatkan insentif, reward Crash Program atau bisa juga reward tantangan dari atasan. Dengan begitu gaji sesungguhnya adalah akumulasi dari bulanan ditambah prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun