Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gaji Pas-pasan Bukan Halangan, Yuk Temukan Potensi Kamu

8 November 2020   01:49 Diperbarui: 9 November 2020   01:28 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikan makna kehidupan serta keberlimpahan terhadap gaji yang Anda terima dan hentikan makna kekurangan. Karena sebenarnya semua cicilan itu merupakan kewajiban dan konsekuensi atas pemanfaatan gaji Anda sendiri bukan sebagai faktor pengurang.

Kalau sudah begitu Anda akan sadar bahwa Anda masih beruntung memiliki gaji daripada tidak berpenghasilan. Anda bersyukur atas nikmat sekecil apapun di dalam hidup ini.

Selain ucapan syukur, Anda juga bisa berbuat nyata dengan mendermakan gaji sebesar 2,5 persen kepada mereka yang membutuhkan.

berbagi itu indah               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
berbagi itu indah googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Besar Pasak Daripada Tiang

Sebuah peribahasa yang artinya lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan. Setali dengan poin pertama, jika pengeluaran-pengeluaran Anda lebih besar daripada pemasukan, maka bisa membuat Anda merasa gaji sangat kurang atau minim.

Agar Anda terhindar dari kondisi tersebut, maka Anda perlu melakukan perencanaan keuangan. Sederhananya ada tiga pos rencana keuangan sebagai berikut.

konsep perencanaan keuangan
konsep perencanaan keuangan

Anda boleh belanja keinginan dengan tunai maupun cicilan maksimum 20 persen dari total penghasilan. Jika lebih dari itu, maka artinya keuangan Anda berpotensi mengalami gangguan di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun