Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berhaji Sebuah Impian, Kewajiban, atau Tujuan

24 September 2020   00:57 Diperbarui: 24 September 2020   01:04 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kegiatan manasik haji siswa TK untuk membangun impian berhaji sejak dini. sumber : dokumentasi pribadi

Mimpi, cita-cita, angan-angan atau apapun sebutannya bebas untuk kita kreasikan. Bung Karno pernah berkata "Gantungkan cita-citamu setinggi langit, ketika jatuh maka engkau jatuh diantara bintang- bintang". Ungkapan yang cukup relevan bagi seseorang untuk membangun sebuah impian.

Dengan mimpi semua hal bisa terjadi. Tetapi masalahnya ialah bagaimana konstruksi sebuah impian itu dibangun dan hal-hal apa saja yang menjadi bagian didalamnya. Banyak sekali orang bermimpi atau memiliki keinginan tapi tidak tahu bagaimana cara mewujudkannya.

Impian hanya akan sebatas menjadi mimpi ketika tidak ada emosi yang terkait bersamanya. Tapi impian akan berubah menjadi sebuah realitas ketika ada emosi yang diikatkan. Pada akhirnya impian yang beremosi tersebut akan menjelma menjadi sebuah visi.

Berhaji misalnya, seperti mukadimah bahwa hampir semua umat Muslim memiliki keinginan menunaikan ibadah haji. Namun sejauh mana keinginan itu diwujudkan (emosi) akan menjadi pembeda antara seorang umat muslim dengan lainnya.

Bisa jadi mereka yang hanya "bermimpi" tidak akan sampai pada kenyataan berhaji. Sedangkan yang bermimpi dengan disertai persiapan serta usaha mempunyai peluang lebih besar mewujudkan ibadah hajinya. 

kegiatan manasik haji siswa TK untuk membangun impian berhaji sejak dini. sumber : dokumentasi pribadi
kegiatan manasik haji siswa TK untuk membangun impian berhaji sejak dini. sumber : dokumentasi pribadi

Gerakan MINA (Mari Tunaikan Haji Selagi Muda) atau yang lebih nge-tren disebut Haji Muda adalah salah satu cara yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) dalam membangun visi dan mimpi generasi milenial untuk berhaji di usia muda. Gerakan ini sangat bermanfaat dan sarat akan nilai plus karena alasan-alasan berikut.

keuntungan haji muda | https://bpkh.go.id/
keuntungan haji muda | https://bpkh.go.id/

Perlu diketahui bersama bahwa masa tunggu (antrian) ibadah haji di Indonesia saat ini jika di rata-rata sudah mencapai +/- 20 tahun. Kalau sekarang kita usia 35 tahun dan mendaftarkan diri, maka di usia 55 tahun inshaa Allah baru bisa menunaikan ibadah haji. 

Nah bayangkan jika kita baru mendaftar pada usia diatas 40 tahun, maka kita menunaikan haji di usia 60 tahun. Begitu seterusnya makin lama kita menunda, keburu tua usia kita pas berangkat haji.

Kalau sudah tua biasanya akan muncul masalah fisik dan kesehatan. Padahal ibadah haji juga disebut-sebut sebagai ibadah fisik. Rangkaian rukun haji yang wajib dilaksanakan membutuhkan kondisi fisik yang fit dan prima lho...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun