1. Ego Memiliki
Mungkin bisa dibilang hampir 99 persen semua pasangan mempunyai paradigma bahwa dalam sebuah hubungan percintaan itu 'kamu adalah milikku' dan 'aku adalah milikmu'.Â
Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi juga bukan berarti benar.
Apabila kita "memiliki" pasangan kita, maka hal itu sama saja menganggap bahwa pasangan kita adalah barang atau budak yang bisa dimiliki. Kita tidak berhak atas diri pribadi orang lain. Bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang punya kehendak bebas.
Yang sebenarnya kita miliki adalah "komitmen" dalam hubungan yang kita jalin bersama pasangan kita. Komitmen inilah yang kemudian akan menentukan di level mana hubungan tersebut dijalani.
2. Ego Menguasai
Hampir sama dengan Ego memiliki diatas, perbedaannya untuk Ego menguasai ini artinya mempergunakan semua hal-hal yang sebenarnya menjadi milik pasangan kita.
Contoh menguasai waktu pasangan. Jika kita selalu menyita waktu pasangan tanpa pengertian sedikitpun itu artinya kita berlaku sebagai penguasa atas waktu pasangan. Dimana hal itu sangat tidak baik. Berikan waktu kepada pasangan untuk berekspresi. Bukan dengan borgol dan segala aturan yang membatasi geraknya.
3. Ego Mendominasi
Orang dominan memang identik dengan perintah dan mengatur. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, jangan kesana, jangan kesitu, harus begini dan harus begitu.Â
Jika Ego ini yang kita kembangkan, maka implikasinya pasangan kita akan menjadi jenuh. Karena batasan-batasan yang Anda ciptakan. Rambu-rambu yang Anda buat justru menyiksa.