Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Orang Ketiga" Itu Bernama...

6 September 2020   00:20 Diperbarui: 6 September 2020   00:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Ego Memiliki

Mungkin bisa dibilang hampir 99 persen semua pasangan mempunyai paradigma bahwa dalam sebuah hubungan percintaan itu 'kamu adalah milikku' dan 'aku adalah milikmu'. 

Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi juga bukan berarti benar.

Apabila kita "memiliki" pasangan kita, maka hal itu sama saja menganggap bahwa pasangan kita adalah barang atau budak yang bisa dimiliki. Kita tidak berhak atas diri pribadi orang lain. Bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang punya kehendak bebas.

Yang sebenarnya kita miliki adalah "komitmen" dalam hubungan yang kita jalin bersama pasangan kita. Komitmen inilah yang kemudian akan menentukan di level mana hubungan tersebut dijalani.

2. Ego Menguasai

Hampir sama dengan Ego memiliki diatas, perbedaannya untuk Ego menguasai ini artinya mempergunakan semua hal-hal yang sebenarnya menjadi milik pasangan kita.

Contoh menguasai waktu pasangan. Jika kita selalu menyita waktu pasangan tanpa pengertian sedikitpun itu artinya kita berlaku sebagai penguasa atas waktu pasangan. Dimana hal itu sangat tidak baik. Berikan waktu kepada pasangan untuk berekspresi. Bukan dengan borgol dan segala aturan yang membatasi geraknya.

3. Ego Mendominasi

Orang dominan memang identik dengan perintah dan mengatur. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, jangan kesana, jangan kesitu, harus begini dan harus begitu. 

Jika Ego ini yang kita kembangkan, maka implikasinya pasangan kita akan menjadi jenuh. Karena batasan-batasan yang Anda ciptakan. Rambu-rambu yang Anda buat justru menyiksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun