Agustus 2020 ini dunia kembali dihebohkan dengan pemberitaan tentang uji coba vaksin Covid-19 tahap III pada manusia. Setelah hampir 6 bulan Coronavirus merajai dan menguasai hampir seluruh aspek kehidupan, kini sang 'Raja' siap dilengserkan.
Di Indonesia lembaga yang menggawangi riset dan penelitian terhadap vaksin Covid-19 adalah Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang bekerja sama dengan Konsorsium Riset dan Inovasi serta Bio Farma dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Diperkirakan dalam waktu 4 hingga 5 bulan ke depan vaksin Covid-19 sudah tersedia.
Apakah ini kabar baik buat rakyat Indonesia? Well.. semua tergantung dari sudut pandang mana kita menilainya.
Sebagian besar orang pasti menyambut baik dan positif tentang hal ini. Karena menganggap bahwa vaksin adalah 'dewa' penyelamat yang bisa menciptakan kemerdekaan dan kebebasan belenggu Covid-19. Besar harapan mereka agar Covid-19 musnah dari muka bumi.
Perlu kita ketahui bersama bahwa apapun jenisnya vaksin tidaklah sama dengan obat. Vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi membentuk kekebalan tubuh. Vaksin mengandung bakteri, racun atau virus penyebab penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Saat vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dia akan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi. Proses pembentukan antibodi inilah yang biasa kita sebut dengan istilah 'imunisasi'.
Seseorang yang sudah pernah divaksin ketika di kemudian hari terpapar suatu penyakit dengan jenis yang sama, maka tubuhnya akan dengan cepat memproduksi antibodi untuk melawan penyakit tersebut.
Pertanyaan... apakah orang yang sudah pernah divaksin benar-benar 100 persen terbebas dari bakteri dan virus? Atau nantinya tidak pernah sakit sama sekali?
Jawabannya tentu tidak, buktinya ada anak-anak yang dulunya pernah divaksin influenza. Ketika dewasa dirinya pernah mengalami sakit flu... hehe...

Sama halnya dengan vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan. Vaksin itu tidak akan memusnahkan atau menghilangkan Covid-19. Saya ingat betul pernyataan pak Jokowi beberapa bulan yang lalu.
"Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan."
Sebelumnya saya menggarisbawahi tentang kekebalan tubuh. Pada dasarnya tubuh kita adalah perangkat canggih yang mampu memproduksi imunitas secara otomatis.
Mengapa kita harus menunggu vaksin tersedia untuk meningkatkan imun tubuh. Apakah tidak ada kemungkinan di masa depan lahir Covid-19 jilid 2. Atau jenis virus-virus lainnya yang notabene menyerang sistem kekebalan tubuh kita?
Segala keadaan bisa saja terjadi, maka paling utama yang seharusnya kita lakukan adalah mempersiapkan diri.
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam kaitannya meningkatkan sistem kekebalan tubuh sendiri. Sayangnya saat ini banyak orang menerapkan gaya hidup yang kurang tepat sehingga melemahkan tubuh hingga pada akhirnya rentan dengan berbagai penyakit dan virus.
Sambil menunggu vaksin benar-benar diproduksi, yuk kita terapkan beberapa pola hidup yang bisa meningkatkan imun tubuh :
1. Pola makan sehari 3 kali.
Tubuh kita membutuhkan asupan gizi sebagai bahan bakar dalam menjalankan aktivitasnya. Makan sehari 3 kali adalah pola yang tepat untuk menyeimbangkan sistem metabolisme. Frekuensi sangat penting untuk kita lakukan teratur (pagi sarapan, makan siang, dan makan malam).
2. Makan dan Minum bergizi.
Makanlah makanan yang seimbang gizi dan nutrisinya. Karbohidrat, protein, lemak dan vitamin wajib ada di setiap makanan yang anda konsumsi setiap hari. Makanan dan minuman yang bergizi bisa menciptakan energi yang baik dan meningkatkan imun tubuh anda terutama vitamin.Â
Perbanyak buah dan sayuran seperti pisang, bayam, apel dan wortel. Minum air putih 1.5-2 liter per hari.
3. Olahraga teratur.
Dengan berolahraga artinya kita memacu organ dalam dan luar tubuh untuk bergerak dan meningkatkan metabolisme. Ketika organ-organ kita sering dilatih maka secara otomatis berdampak pula pada peningkatan sistem kekebalan tubuh.
Lakukan latihan kardio sehari 20-30 menit seperti running, bersepeda atau jenis olahraga lainnya yang Anda sukai.

Indonesia adalah negara khatulistiwa yang kaya akan sinar matahari. Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk berjemur dibawah sinar matahari antara jam 09.00-11.00 pagi.Â
Sinar matahari mengandung vitamin D yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Sambil berjemur pukul-pukul ringan bagian tengah dada Anda dengan menggunakan ujung jari selama 2-3 menit karena disitulah letak organ yang memproduksi imunitas.
5. Istirahat yang cukup.
Orang dewasa umumnya tidur 6-7 jam sehari. Setelah beraktivitas seharian, Anda perlu mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Selama tidur secara otomatis tubuh juga akan menjalankan fungsi detoksifikasi. Itulah mengapa ketika Anda bangun biasanya langsung terasa ingin buang air ke toilet
Proses buang air kecil dan besar adalah hasil dari detoksifikasi alami tubuh kita.
Jika nanti vaksin memang benar-benar telah ditemukan dan diproduksi, maka sangat bijak jika kita tetap menjalankan kebiasaan protokol kesehatan karena sebenarnya protokol yang selama ini kita jalankan membawa kebaikan dan manfaat yang besar.

Sangat mudah bukan, tinggal mengubah pola hidup kita sudah bisa menciptakan vaksin sendiri.Â
" Lebih baik mempersiapkan diri menjadi pemenang daripada hidup dalam bayang-bayang ketakutan " The Architect
-AP-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI