Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Transformasi Uang dari Alat Perdagangan, Identitas dan Hegemoni hingga Stabilitas Ekonomi Negara

13 Agustus 2020   17:11 Diperbarui: 13 Agustus 2020   17:14 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
grafik transaksi uang elektronik (Sumber data Bank Indonesia)

Sebagai contoh, ketika harga kebutuhan mengalami kenaikan yang terlalu berlebihan tanpa bisa dikendalikan maka dapat menjadi pemicu inflasi. Kenaikan harga barang-barang di satu sisi menaikkan inflasi dan di sisi lain menurunkan nilai mata uang. Hal diatas cukup menjawab pertanyaan mengapa Rupiah selalu berada di bawah Dollar Amerika Serikat (USD) karena memang angka inflasi negara Paman Sam itu lebih rendah daripada negara kita.

Pemerintah harus bekerja ekstra untuk menekan angka inflasi setiap tahunnya. Salah satu kunci penting dalam menjaga inflasi adalah dengan menciptakan stabilitas ekonomi, menaikkan daya beli masyarakat dan memastikan ketersediaan barang di pasar. Untuk bisa mewujudkan itu semua dibutuhkan pula fasilitas transaksi keuangan yang memudahkan pertemuan antara penjual dan pembeli. Bank Indonesia melalui kebijakan Makroprudensial Aman Terjaga terbukti mampu menciptakan stabilitas keuangan negara. 

Yang dimaksud dengan kebijakan Makroprudensial adalah pengaturan terhadap lalu lintas keuangan negara dengan berbagai instrumen serta memanfaatkan produk keuangan yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi resiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta meningkatkan efiseinsi sistem dan akses keuangan. Kebijakan ini mengatur perputaran dana di masyarakat sehingga mendorong peningkatan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Perkembangan teknologi dan digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang tak mampu dibendung lagi. Setiap generasi bertransformasi berdasarkan prinsip hidup yang dianut. Generasi milenial misalnya, menuntut kehidupan yang pragmatis dalam setiap aspek kehidupannya. Tak terkecuali dalam hal pemenuhan kebutuhan. Sebagian besar dari mereka lebih suka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara-cara yang mudah dan praktis. Kebutuhan akan fisik uang tunai perlahan mulai ditinggalkan oleh para generasi milenial. Mereka lebih tertarik dengan penggunaan Electronic Money. Cara-cara lama dengan menyimpan uang tunai di rumah atau melakukan pembayaran secara tunai sudah tidak lagi menjadi pilihan bagi mereka. Prinsip 'cashless' seolah menjelma menjadi gaya hidup hedonis masa kini. Sistem perbankan yang begitu canggih ternyata juga turut mendukung ketersediaan fasilitas bertransaksi yang aman, mudah, efektif dan efisien. E-Money adalah bentuk transformasi uang di zaman sekarang. Perdagangan bisa dilakukan tanpa harus mempertemukan antara penjual dan pembeli secara langsung. Transaksi dapat dilakukan dengan memanfaatkan akses internet dan komputerisasi yang terintegrasi di dalam sistem perbankan nasional. 

E-Money (uang elektronik) atau juga biasa disebut dengan istilah Uang Digital  adalah uang yang digunakan dalam transaksi dengan cara elektronik. Biasanya transaksi ini menggunakan jaringan komputer seperti internet dan penyimpanan digital. E-Money memiliki nilai tersimpan (stored value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah uang yang dimiliki oleh seseorang disimpan di dalam sebuah media elektronik berupa server atau chips.

Ada dua jenis E-Money di Indonesia

1. E-Money Kartu

Yaitu uang elektronik yang diterbitkan oleh institusi perbankan tertentu berupa kartu debit, kartu kredit dan /atau kartu prabayar. Selain perbankan, beberapa perusahaan juga sudah menciptakan kartu prabayar dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi yang sekarang ini berkembang sangat pesat. 

2. E-Money Token

Yaitu uang elektronik yang terintegrasi di dalam smartphone seseorang. Tren penggunaan E-Money Token ini semakin berkembang di Indonesia. Dengan potensi pengguna internet sebesar 175.4 juta orang setiap tahunnya menjadikan Indonesia ladang subur bagi perusahaan-perusahaan startup berbasis teknologi informasi untuk menciptakan dan menawarkan berbagai kemudahan dalam bertransaksi non tunai.

grafik transaksi uang elektronik (Sumber data Bank Indonesia)
grafik transaksi uang elektronik (Sumber data Bank Indonesia)
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun