Mohon tunggu...
Theodora Rana Atmaja
Theodora Rana Atmaja Mohon Tunggu... -

I'm Thea. a dreamer a lover a photographer a leader a writer a journalist wanna be

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

On-line Saja (Tidak) Cukup

25 Februari 2011   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Determinisme Teknologi. Frase itulah yang terdengar di era 90an yang dipopulerkan oleh Marshall McLuhan. Dunia dikuasai oleh teknologi, peranan teknologi begitu besar, bahkan teknologi yang memungkinkan terciptanya global village. Apa yang terjadi di ujung bumi utara dapat diketahui di ujung bumi selatan dalam waktu yang sama karena teknologi. Dunia yang luas menjadi global village sebab apa yang terjadi di satu belahan bumi sangat mungkin diketahui di seluruh dunia.

Di tahun 2010 ini, realitas dunia berada di genggaman tangan. Tidak perlu bersusah payah menonton tv atau menyalakan computer, dunia ada di genggaman tangan. Dengan kemajuan teknologi, realitas dunia hanya perlu ditilik dari telepon genggam atau gadget lainnya.

Kemajuan teknologi inilah yang menjanjikan masa depan cerah bagi media on-line. Media cetak perlahan mulai terancam hidupnya digantikan dengan media on-line, yang lebih praktis dan lebih mudah diakses. Ancaman inilah yang membuat media cetak berlomba-lomba untuk menciptakan versi on-line. Masyarakat yang bersedia dihagemoni teknologi tentunya perlahan meninggalkan media cetak. Media on-line yang mampu mengakomodir audio visual dan cetak dengan cepat mampu menyaingi media cetak.

Media cetak tak pernah menyerah. Dengan menjelma menjadi media on-line mereka mempertahankan dirinya. Tentunya, jelmaan cetak ke on-line berbeda dengan media on-line yang tidak berangkat dari media cetak. Siluman cetak memiliki kelebihan dibanding dengan media on-line yang bukan siluman.

Kelebihan sang siluman cetak di antaranya, memiliki dua versi berita yaitu berita yang dari versi cetak dan juga berita versi on-line. Yang keduanya memiliki kekhasannya sendiri. Versi cetak tentunya lebih lengkap dan menyeluruh, sedangkan versi on-line nya lebih ringkas dan padat. Selain itu, media on-line yang berangkat dari media cetak seperti misalnya kompas.com memiliki foto stock yang lebih baik dan indah dibandingkan dengan media on-line yang bukan siluman. Dari sini terlihat bahwa ancaman yang semula nyaris membunuh media cetak kini menjadi kesempatan emas. Apa yang media on-line seperti detik.com tidak miliki, dimiliki oleh kompas.com yang berangkat dari media cetak.

Kehadiran sang siluman cetak dan juga media on-line non-siluman tentunya memberikan pilihan bagi masyarakat. Bagi masyarakat yang hanya ingin berita yang cepat dan ringkas dapat membuka media on-line non-siluman, sedangkan masyarakat yang menginginkan berita yang lengkap dapat melihat versi cetaknya. Tidak berhenti sampai di sini, bagi masyarakat yang masi membutuhkan aroma kertas koran dan suara lembaran-lembaran koran yang dibalik, masi tetap bisa memadu kasih dengan media cetak.

Dengan demikian, masyarakat dipehadapkan dengan pilihan-pilihan yang sesuai, yaitu media cetak, media elektronik seperti radio dan televise, lalu media on-line. Semuanya menawarkan kelebihan yang dimilikinya bahkan semuanya bekerja sama untuk menjadi sumber informasi yang komprehensif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun