Potensi yang betapa hebat, bahkan cenderung (terlalu sering) dibanidngkan dengan Xavi Hernandez (ketika muda lowh, bukan ketika juara dunia). Kejeniusan Evan Dimas dilapangan dibuktikan dengan prestasi bersama timnas U-19, dan memang sempat trial di beberapa klub Liga Spanyol. Seluruh pecinta sepakbola di Indonesia sudah memimpikian kalau Evan suatu hari akan masuk La Masia dan terjun di Barcelona, namun apa mau dikata Evan akhirnya tetap memilih keluar Indoneisa. Namun tujuannya adalah negara tetangga kita, Malaysia. Dimana masih banyak orang yang berpendapat Liga Malaysia masih belum sebagus Liga Indoneisa. Impian banyak orang hancur seketika. Pupus sudah melihat Evan berbalut seragam merah biru.
Oke, Evan Dimas out, terus siapa lagi siangan Evan? Mari kita lihat pemian Indonesia yang sudah main di Eropa terlebih dahulu, dan akhirnya mengerucut pada nama Ezra Wallian, striker naturalisasi yang merumput di Almere City, Divisi dua Liga Belanda. Jika pemberitaan Egy disandingkan dengan Ezra, menurut saya tetap akan menang cerita Egy. Kenapa? Kisah egy lebih menonjol untuk media, perjuangan dari daerah kecil di Indonesia dan akhirnya bisa merumput di Eropa. Bandingkan dengan Ezra Wallian, yang "sudah" meneteap di Eropa duluan. Cerita proses yang mengharukan dan dramatis akan lebih terlihat di cerita Egy. So, jelas Egy Maulana mengalahkan para pesaingnya dan menjadi superhero sepakbola baru di Indoensia.
Sebenarnya masih banyak alasan yang membuat Egy Maulana sangat beruntung ketika menjalani proses transfer ke Eropa pada masa-masa seperti ini. Ditunjang oleh era new media dan juga media yang selalu membuat agenda setting yang positif untuk Egy, plus sampai saat ini belum ada pemain yang akan (at least) mendekati cerita superhero Egy. Tidak masalah Egy main di klub apa, yang penting Eropa bung! Mari berdoa ya, semoga Egy dapat dibimbing Milos Krasic ke jalan yang "benar", dan menjadi Singa yang keluar dari dalam karung, bukan seekor kucing dari negara antah berantah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H