Cerita dari dua kota strategis dan besar hanya menjadi gambaran sekilas bagaimana unsur sepakbola selalu terdengar dalam janji manis politik para politikusnya. Belum lagi di kota-kota maupun provinsi yang lebih kecil di Indoensia. Saya berani menjamin bahwa pasti ada yang akan dan malah sudah memanfaatkan sepakbola sebagai salah satu kendaraan kemenanngannya esok di tahun politik. Salah?Â
Tidak, asal benar-benar ditepati. Jangan sampai janji hanya menjadi kata basa basi. Saya selalu terngiang kalimat sakti dari legenda Belanda, Ruud Guulit, bahwa jangan pernah mencampuri sepakbola dengan politik. Karena sekali mencampuri keduanya, yang akan terjadi adalah sakit hati dan kekecewaan.
Selamat menagih janji manis politik yang terkait sepakbola ya guys!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H