Mohon tunggu...
Faridhian Anshari
Faridhian Anshari Mohon Tunggu... -

Seorang spectator sedari kecil yang "kebetulan" menjadikan sepakbola sebagai teman dan ramuan dalam eksperimen ajaibnya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hoaks dan Micin yang Membuat Sepak Bola Semakin Lezat

5 Februari 2018   12:55 Diperbarui: 5 Februari 2018   16:58 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan jika seorang Jose Mourinho yang selalu menyampaikan kalimatnya dengan tersirat dan penuh ratusan makna ambigu, pasti berita yang kita baca hanya berisi pemahaman kalimat secara tersurat saja. Ga ada sisi gregetnya. Justru dengan "bantuan" media yang rajin mengompori dengan bantuan kalimat tersirat, bacaan berita sepakbola yang kita baca menjadi semakin romantis sekaligus tragis.

So, mari kita sejenak refleksi dan pikirkan dalam-dalam, apakah kita harus benar-benar berterimakasih kepada hoax yang membuat sebagian berita sepakbola menjadi lebih renyah dan crunchy. Saya sangat suka mengibaratkan hoax dalam berita sepakbola sebagai "micin" dalam setiap junk food dan jajanan pinggir jalan yang kita makan. Lebih lezat kan? He he he.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun