Mohon tunggu...
Ahimsa Murfi
Ahimsa Murfi Mohon Tunggu... Dosen - dosen/Politeknik Negeri Malang

vi veri veniversum vivus vici

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Maukah Kamu Aku Jadikan Laki-laki Paling Bahagia?

12 Juni 2018   09:13 Diperbarui: 19 Juni 2018   07:40 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iya, tulisan ini memang disponsori oleh keinginan untuk mengiklankan diriku sendiri. Tulisan ini juga sebagai peringatan kepada diri sendiri, serta keinginan untuk menyentil laki-laki soal deskripsi mereka soal bahagia. 

Jadi, apa yang ada di benakmu soal kebahagiaan? Entah gimana denganmu, tapi begini nih deskripsi laki-laki bahagia menurut Imam Ali:  

"Dia yang paling bahagia adalah dia yang dirahmati Tuhan dengan seorang istri yang baik." Seorang, cuma satu, padahal boleh punya empat istri. Mungkin Ali bin Abi Thalib ini penganut aliran less is more, sedangkan kalian mungkin lebih suka yang maksimal ya, kalau boleh empat, kenapa nggak? Ya kan? Ahahaha. 

Sisi lain, bisa jadi pemilihan kata 'seorang' di sini mengisyaratkan susahnya menemui sosok istri yang baik. Eh, istri yang baik itu memangnya seperti apa? 

Soal agama aku jauh dari paham. Kalau sekedar baca-baca sih iya, tapi jelas masih harus banyak ikut kajian ini dan itu. Tulisanku kali ini ditujukan untuk kalian, hai laki-laki, yang lagi cari kebahagiaan (karena ya, buat apa hidup kalau gak bahagia?). 

Di sini akan aku deskripsikan istri yang baik itu seperti apa, dari beragam sudut pandang. Sudut pandangku ini didasarkan dari berbagai macam buku yang aku baca. 

Buku soal pernikahan pertama yang pernah aku baca adalah "Management by Love", yang kelar aku baca waktu aku masih SMP. Buku lain yang bahas soal pernikahan yang pernah aku baca adalah "Kembang Setaman Pernikahan" dan "Satya and Ahimsa". Dari buku-buku tersebut, aku bisa berikan gambaran umum seorang istri yang baik sebagai berikut:

1. selalu bersyukur

Istri yang selalu bersyukur, sudah barang tentu bakal jarang mengeluh. Sebelum kata-katanya keluar dari mulutnya, sebelum amarah menguasai dirinya, sudah terlebih dahulu dia mengingat-ingat kasih sayangmu sebagai suaminya. 

Suami memang berkewajiban kepada si istri. Tapi jangan lupa, istri juga bertanggung jawab kepada suaminya. Salah satu kewajiban istri kepada suaminya adalah untuk berkhidmat kepadanya, serta untuk membantu suaminya dengan cara yang ma'ruf. Bagaimana bisa hormat (khidmat) kepada suami, kalau kerjaannya cuma menuntut, minta ini dan itu, tanpa sedikitpun mau membantu perkara si suami? 

Jadi, jangan keburu senang kalau istrimu menuntut ini dan itu. Bisa jadi kamu pikir itu motivasi untukmu bekerja, tapi nanti kamu bakal tahu kalau istri yang fakir syukur, cuma bakal jadi duri dalam pernikahan. 

Permintaannya gak akan pernah berhenti di satu titik. Sampai dia bisa bersyukur, barulah ia bisa membuatmu merasa bahagia dalam pernikahan, dan itulah sebaik-baiknya motivasi: kebahagiaan. 

2. menjadi ibu adalah profesi utama baginya

Sudah banyak dibahas ya, kalau seorang ibu adalah pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Boleh saja memiliki karir setinggi apapun itu, asal suami mengizinkan, asal pula lakon utama sebagai ibu tetap menjadi yang utama. 

Dibilang harus jadi yang utama, karena ini kerjaan yang susah dan butuh waktu seumur hidup untuk menyelesaikan. Segala tindak-tanduk ibu adalah contoh bagi anak-anaknya. Tak terkecuali caranya memperlakukanmu sebagai suaminya. 

Kalau anakmu laki-laki, akan dia pelajari bagaimana seharusnya laki-laki diperlakukan, dan jika perempuan, kelak dia akan perlakukan orang lain seperti dia perlakukanmu.

3. cerdas dan cakap

Cerdas itu bukan pilihan sih. Seorang istri harus cerdas dan cakap dalam menjalankan perannya sebagai istri dan ibu, syukur-syukur kalau bisa cerdas dan cakap bantu kamu cari rejeki ya, kan? Ahahhaha. 

Dalam hal lain, istri yang cerdas dan cakap akan mempu menutup kekuranganmu sebagai suaminya, sebagai satu-satunya laki-laki dalam hidupnya. Kekurangan dalam hal finansial cuma salah satunya. Bisa saja kamu kurang mampu dalam satu bidang, dia akan cakap menutupinya hingga hanya dirimu dan dirinya yang mengetahui.

4. sikapnya yang lemah lembut

Istri yang pintar bersyukur, sekaligus cerdas dan cakap. Nurutku sih, ini cukup untuk menjadikan seorang wanita selalu bersikap lemah-lembut kepadamu. 

Poin lemah lembut ini inspirasinya aku dapat dari bukunya Mahatma Gandhi yang menyinggung soal 'ahimsa'. Menurutnya, segala kesulitan dalam rumah tangga dan kerasnya hati seorang laki-laki, hanya dapat dikalahkan dengan sikap wanita yang lemah lembut. 

Tanpa menyakiti balik, jika pun terasa sakit, wanita sebenarnya punya senjata tak terkalahkan untuk memenangi hati suaminya. Bayangkan sendiri lah gimana perasaanmu jika bertemu dengan wanita yang sikapnya lemah lembut kepadamu?  

5. ridhamu adalah tujuannya dalam pernikahan

Istri yang baik itu memiliki pemahaman yang baik pula soal pernikahan. Jika niatnya untuk beribadah, sudah barang tentu ridhamu adalah tujuannya dalam pernikahan. Karena apa? Karena dia tahu benar ibadah kepada Allah pun, tak akan bernilai ibadah jika suaminya tidak ridha.

"Ada tiga kelompok yang salatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah). Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan)." (HR. Ibnu Majah).

Sampai segitunya ya? Iya. Sungguh telah dimuliakan posisi seorang wanita, dan berbahagialah kau, sebagai seorang laki-laki yang beristrikan seorang wanita yang demikian ini. 

Ini peringatan keras buatku sendiri. Kata-kataku masih keluar dari lidah yang tak bertulang, dan pelajaran ikhlas serta syukur adalah pelajaran yang masih terus aku pelajari sampai sekarang. Kalau kamu temui perilakuku yang kurang pantas, gak terpuji apalagi, mohon jadilah pengingatku, tuntun dan maafkan aku, duhai kau, laki-lakiku. Cielaaaah. Jadi, mau aku jadikan laki-laki paling bahagia? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun