Mohon tunggu...
riyadho umayah
riyadho umayah Mohon Tunggu... -

perjuangan tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inner Call for Ma'rifat

20 Januari 2010   18:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, sahabat-sahabat, jika ada diantara anda yang mungkin ingin sekali bertemu seorang guru sejati, atau seorang mursyid yang Haqq untuk minta bimbingannya, maka terlebih dahulu anda harus benar-benar mencari Allah, mencari kebenaran, mencari Al-Haqq. Pertanyaan "Siapakan aku? Untuk apa aku diciptakan?" harus benar-benar telah tumbuh dalam diri kita (dan itu pun bukan menjadi jaminan bahwa perjalanannya akan berhasil). Anda memang telah benar-benar butuh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Jika tidak demikian, atau jika belum merasa benar-benar membutuhkan, percayalah, tidak akan ada seorang mursyid sejati yang akan mengutus anak-anaknya untuk menjemput anda.

"Man 'arafa nafsahu, faqad 'arafa rabbahu", bukan semata-mata artinya "siapa yang mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya." Kata " 'Arafa", juga "Ma'rifat," berasal dari kata 'arif, yang bermakna 'sepenuhnya memahami', 'mengetahui kebenarannya dengan sebenar-benarnya'; dan bukan sekedar mengetahui. dan nafsahu berasal dari kata 'nafs', salah satu dari tiga unsur yang membentuk manusia (Jasad, nafs, dan ruh).

Jadi, kurang lebih maknanya adalah "barangsiapa yang 'arif (sebenar-benarnya telah mengetahui) akan nafs-nya, maka akan 'arif pula akan Rabbnya". Jalan untuk mengenal kebenaran hakiki, mengenal Allah, hanyalah dengan mengenal nafs terlebih dahulu.

Setelah arif akan nafs kita sendiri, lalu 'arif akan Rabb kita, maka setelah itu kita baru bisa memulai melangkah di atas 'Ad-diin'.
'Arif akan Rabb, atau dalam bahasa Arab disebut 'Ma'rifatullah' (meng-
'arifi Allah dengan sebenar-benarnya), sebenarnya barulah awal
perjalanan, bukan tujuan akhir perjalanan sebagaimana dipahami
kebanyakan orang. Salah seorang sahabat Rasul selalu mengatakan
kalimatnya yang terkenal: "Awaluddiina ma'rifatullah", Awalnya diin
adalah ma'rifat (meng-'arif-i) Allah.

semoga Allah mengampuni kekhilafan dlm bersyiar tulis ini.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun