Mohon tunggu...
riyadho umayah
riyadho umayah Mohon Tunggu... -

perjuangan tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerdas Pangkat Tiga

18 Januari 2010   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada beberapa kesimpulan atau definisi sehubungan dengan kata ” cerdas”.
Aa’ Gym ( Kyai/Ustadz)said : orang cerdas itu orang yang pintar menjaga lisan, perbuatan dan hatinya.

Ary Ginanjar ( penulis buku ESQ) said : kecerdasan terbagi menjadi 3 : IQ, EQ, dan SQ. beliau mempunyai teori ESQ yang menggabungkan ketiga kecerdasan tersebut manjadi satu kecerdasan dunia akherat.

Arifin Ilham ( Kyai/Ustadz) said : muslimyang cerdas yaitu muslim yang selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun.

Mudito Samsunarto ( Ustadz dan Ketua/pendiri sistem koperasi dunia akherat : USPI Jakarta), said : orang yang cerdas yaitu orang yang selalu berfikir tentang kematian (akherat).

Leonardo da Vinci ( seniman dan ilmuwan), said : kecerdasan manusia itu terletak di setiap eksistensi dirinya .

Ilmu intelijen said : cerdas adalah ketika seseorang mampu berfikir dan bertindak dengan cepat dan tepat.

kesimpulan sementara dari saya sehubungan dengan pernyataan diatas tentang kecerdasan adalah :

kecerdasan adalah kemampuan dari setiap eksistensi pada diri manusia untuk melakukan sesuatu atau menciptakan sebuah nilai pada diri manusia.
jadi, cerdas adalah ketika seseorang mampu meng optimalkan sebuah/beberapa eksistensi pada dirinya untuk tujuan tertentu.

sebenarnya kecerdasan itu semua sudah diulas dan dijabarkan didalam Al Qur’an dengan beberapa diantaranya dalam kalimat mutasyabihat.
dipandang dari dimensi yg ada pd diri manusia, ada 3 eksistensi pokok yang menjelaskan keberadaan manusia : eksistensi raga, otak, dan hati .
jika disimpulkan lagi, otak ada pada dimensi IQ, hati pada SQ, dan raga adalah hasil aplikasi dari IQ dan SQ, yaitu EQ(sikap diri). Jadi, Allah sudah memberi kita potensi kecerdasan yang sangat lengkap untuk kita optimalkan.
semua ketiga eksistensi ini membutuhkan IPO( Input, proses , Output).
Input : masukan , Proses : pengolahan , Output : hasil
tanpa ketiga hal ini , raga , otak dan hati akan mati .
Raga
Input : makanan, minuman dan udara
Proses : dicerna, diproses, disalurkan menjadi sistem sirkulasi dalam tubuh .
Output : hasil kondisi tubuh : sehat, sakit2an atau sakit beneran.
Otak
Input : informasi ( audio dan visual)
Proses : diolah ( diingat, dipelajari, dikaji, difahami dan disimpulkan)
Output : kesimpulan yg diformulasikan menjadi suatu ilmu(pengetahuan)
Hati
Input : suasana
Proses : perebutan suasana
Output : beberapa keadaan/suasana ( positif : tenang, sabar, ikhlas,dsb — negatif : iri, dengki, marah, dsb)

untuk mengetahui kualitas hasil akhir dari IPO tiap eksistensi ( raga,otakdan hati), adalah dengan memperhatikan kualitas dari input dan proses.

jika kualitas input bagus dan prosesnya juga bagus, akan menghasilkan output yang bagus juga. begitu juga sebaliknya.

contoh :

Raga : input : makanan yg bergizi dan proporsional,udara yg sehat.

proses : dicerna tubuh( diolah) dan disalurkan kesetiap organ tubuh.

output : badan yg sehat.

Otak : input : informasi

proses : diterima, disaring, dipelajari, dikaji, difahami dan disimpulkan

output : ilmu yang bermanfaat.

Hati : input : dzikir kepada Allah

proses : melatihnya menjadi suatu kebiasaan dlm kehidupan (yg nantinya akan menjadi sebuah karakter).

output : kondisi hati yg selalu sabar, ikhlas , tenang dan tawadu’.

nilai standar kualitas dari IPO bisa terukur, jika ada nilai pembanding atau sebuah teori yang akan menjadi acuan nilai standar.

jika dalam islam, nilai standarnya adalah Al Qur’an.

semuanya itu, jika bisa terwujud dengan hasil optimal positif dan bersinergi, akan menghasilkan kecerdasan yang berlapis-lapis ( cerdas pangkat tiga..


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun