- Adanya kerjasama dalam keluarga dan terbinanya hubungan antar keluarga dengan baik.
- Mengenal kemampuan anggota keluarga dan kematangan dari setiap keluarga.
Teori Komunikasi
Proses komunikasi mencerminkan keaktifan, dimulai dengan komunikator yang menciptakan dan menyampaikan pesan, menerima umpan balik dari pihak yang menerima pesan, dan seterusnya. Pada dasarnya, ini mencirikan suatu proses yang terus-menerus berlangsung. Komunikasi yang berhasil ditandai dengan pemahaman, mampu memberikan kepuasan, berpengaruh terhadap sikap, memperbaiki hubungan sosial, dan pada akhirnya menghasilkan tindakan.
Teori Kesejahteraan
Kesejahteraan keluarga merupakan konsep multidimensional yang melibatkan aspek "fungsi" dan pemenuhan "kebutuhan". Ini mencakup berbagai jenis kesejahteraan, seperti fisik, sosial, ekonomi, dan psikologis, dengan adanya kriteria tersirat mengenai "sejahtera" dan "tidak sejahtera".Â
Keluarga yang sejahtera memiliki fungsi optimal, mampu memenuhi kebutuhan dasar dan mengatasi tantangan anggotanya, serta dapat beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. BKKBN memiliki kriteria tertentu dan telah mengelompokkan keluarga sejahtera ke dalam lima kategori, yaitu keluarga: (1) Pra Sejahtera; (2) Sejahtera I; (3)Sejahtera II; (4) Sejahtera III; dan (5) Sejahtera III plus.
Strategi untuk meningkatkan komunikasi dan kesejahteraan dalam keluarga sandwich.
Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi berikut dapat diterapkan untuk meningkatkan komunikasi dan kesejahteraan dalam keluarga sandwich, diantaranya:
- Mencurahkan isi hati dan memberikan dukungan
- Mempertahankan pola komunikasi yang asertif dan baik
- Melibatkan semua anggota keluarga dalam pengambilan keputusan
- Menjaga hubungan fungsional antar anggota keluarga
- Mengaktifkan pola kerja yang fleksibel
Kelas Paralel 2 - Kelompok 1
Mata Kuliah Manajemen Sumberdaya Keluarga
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.F.S.A. & Dr. Irni Rahmayani Johan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor