Mohon tunggu...
Tharyn S
Tharyn S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tarumanagara

Mahasiswa Universitas Tarumanagara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hambatan dalam Transfer Teknologi

30 Mei 2022   13:53 Diperbarui: 30 Mei 2022   14:05 3251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi: https://m.mediaindonesia.com/humaniora/355977/kemenristek-riset-berbiaya-asing-harus-ada-alih-teknologi

Nama: Tharyn S
NIM: 115190260

Pada era modern dan globalisasi seperti saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang berperan sangat penting serta aktif di dalam pengembangan inovasi di suatu negara. Teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan (Castells, 2004). Teknologi merupakan suatu hal yang sangat berguna untuk dimiliki oleh suatu perusahaan, karena dengan teknologi yang memadai dapat mendukung berbagai aktivitas di perusahaan atau organisasi, namun untuk menghindari terjadinya penghambatan terhadap perkembangan teknologi di perusahaan tersebut, maka perlu dilakukannya transfer teknologi, cara ini bertujuan agar perkembangan pada suatu pengetahuan dan teknologi di perusahaan maupun organisasi dapat terus berkembang dengan baik. Sedangkan transfer teknologi itu sendiri memiliki pengertian yaitu suatu proses dalam memindahkan keahlian, ilmu pengetahuan, teknologi, metode manufaktur, contoh hasil dari manufaktur, dan juga fasilitas.

Transfer teknologi dibagi menjadi dua, yaitu transfer teknologi secara horizontal dan transfer teknologi secara vertikal. Perbedaan diantara kedua jenis dari transfer teknologi tersebut adalah, transfer teknologi secara horizontal merupakan perpindahan teknologi atau pengetahuan dari satu bidang ke bidang yang lainnya. jenis transfer teknologi ini juga dikenal sebagai transfer teknologi eksternal yang terjadi diantara beberapa perusahaan baik kecil maupun besar. Sedangkan jenis transfer teknologi vertikal merupakan perpindahan yang terjadi diantara penelitian dasar dan penelitian terapan ke pengembangan, dan dari pengembangan ke produksi suatu produk. Jenis transfer vertikal ini juga sering dikenal sebagai transfer teknologi internal yang biasanya sebagian besar perpindahannya terjadi diantara asosiasi penelitian, universitas, dan pemerintah satu dengan yang lainnya.

Merealisasikan transfer teknologi merupakan suatu hal yang cukup sulit untuk dipraktekkan. Banyak hal yang akan menjadi hambatan-hambatan di dalam melaksanakan proses transfer teknologi. Proses dalam transfer teknologi ini dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
- Proses yang pertama adalah dengan menciptakan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru inilah yang akan ditransfer kedepannya dan menjadi sebuah inovasi yang baru.
- Proses yang kedua adalah dengan menyebarkan pengetahuan dan teknologi yang sebelumnya telah diciptakan. Proses penyebaran pengetahuan dan teknologi ini lebih berfokus pada penyebaran secara skala kecil seperti hanya ke beberapa individu maupun organisasi tertentu saja.
- Proses yang ketiga adalah dengan menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi yang telah disebarkan dengan sebaik mungkin.
- Proses yang keempat atau yang terakkhir ini yaitu dengan melakukan penyebaran pengetahuan dan teknologi yang telah diciptakan sebelumnya secara skala besar sehingga pengetahuan dan teknologi tersebut dapat di manfaatkan dan berguna bagi masyarakat luas serta berperan aktif dalam pengembangan inovasi.
Keempat proses transfer teknologi ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin, hal tersebut dikarenakan dengan adanya proses yang baik maka transfer teknologi juga akan berjalan dengan lancar dan dimanfaatkan semestinya tanpa ada hambatan-hambatan yang akan menganggu proses transfer teknologi ini kedepannya.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai hambatan yang akan terjadi di dalam proses transfer teknologi secara lebih mendalam lagi, yang diharapkan dapat berguna bagi pembaca untuk mengetahui apa saja dan dampak yang akn terjadi apabila terjadinya hambatan di dalam proses transfer teknologi. 


Menurut situs resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, hambatan ini dapat di definisikan sebagai suatu hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang memiliki tujuan yaitu untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. Hambatan ini cenderung merupakan hal yang negatif, sehingga dengan terjadinya hambatan maka akan menjadi sebuah ancaman bagi siapapun yang terlibat didalamnya. Serta dengan terjadinya hambatan pada suatu proses juga dapat memperlambat laju suatu proses yang akan dikerjakan.
 
Dalam melakukan transfer teknologi, maka akan terdapat beberapa hal yang dapat menjadi hambatan di dalam prosesnya, hambatan tersebut dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
- Hambatan yang pertama adalah kesadaran yang masih rendah pada suatu organisasi dalam mengembangkan teknologi. Dengan kesadaran yang masih rendah akan perkembangan teknologi maka dapat menghambat proses transfer teknologi yang akan dilakukan kepada suatu individu maupun organisasi, sehingga pengetahuan dan teknologi yang akan di alihkan tidak akan berjalan dengan maksimal.
- Hambatan yang kedua adalah kecenderungan suatu kelompok organisasi dengan komposisi yang stabil untuk percaya bahwa mereka memilki monopoli pengetahuan dibidangnya, sehingga hal ini menyebabkan mereka menolak ide-ide baru dari pihak luar yang mungkin akan merugikan bagi kinerjanya (Katz dan Allen, 1988). Dengan kepercayaan diri yang tinggi ini akan sangat berdampak negatif pada pengetahuan dan teknologi yang akan ditransfer ke organisasi tersebut.
- Hambatan yang ketiga adalah kurangnya fasilitas yang memadai guna melakukan transfer teknologi kepada berbagai individu, organisasi, maupun masyarakat luas. Fasilitas yang memadai ini dapat berupa segala hal yang dapat mendukung proses pembuatan maupun penyebaran yang akan dilakukan untuk melakukan transfer teknologi.
- Hambatan yang keempat adalah kurangnya kepedulian atau ketertarikan oleh berbagai pihak pada pengetahuan dan teknologi baru. Hambatan yang satu ini dapat dikatakan merupakan salah satu hambatan yang paling sulit untuk dicegah maupun diatasi oleh siapapun, hal tersebut dikarenakan kurangnya kepedualian dan ketertarikan seseorang bukanlah hal yang dapat diubah sesuka hati.
- Hambatan yang kelima adalah keterbatasannya sumber daya manusia yang tersedia di suatu negara sehingga penciptaan pengetahuan dan teknologi yang akan dipindah alihkan tidak tercipta secara maksimal.
- Hambatan yang keenam atau yang terakhir ini adalah keterbatasannya dana untuk melakukan proses penciptaan pengetahuan dan teknologi sesuai dengan yang diharapkan. Dana atau biaya merupakan hal yang cukup penting dalam penciptaan dan penyebaran yang akan dilakukan untuk melaksanakan transfer teknologi agar dapat berjalan maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan, dengan adanya dana yang mencukupi maka penciptaan pengetahuan dan teknologi juga dapat terjadi dengan maksimal sehingga nantinya dapat berguna bagi individu, organisasi, maupun masyarakat luas.

Dengan terjadinya hambatan di dalam proses transfer teknologi, maka hal tersebut dapat membuat proses transfer tersebut tidak berjalan sesuai dengan yang telah diharapkan, serta hal tersebut juga dapat menyebabkan kerugikan bagi beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Transfer teknologi yang gagal atau terhambat dilakukan akan berdampak pada pengembangan inovasi, sehingga peran yang dimiliki oleh transfer teknologi pada suatu pengembangan produk maupun inovasi merupakan hal yang berperan sangat penting.

Sebagai contohnya, pada awal pandemi Covid-19 yang mulai menyebar secara cepat di dunia pada saat awal tahun 2020 lalu, berbagai aktivitas yang seharusnya dilakukan secara tatap muka atau luring di alihkan menjadi secara daring guna mencegah penyebaran virus Covid-19 yang lebih luas lagi, pada awalnya transisi ini cukup membingungkan bagi banyak masyarakat sehingga peran teknologi dalam hal ini berdampak sangat besar dalam berbagai bidang, khususnya pada proses pekerjaan maupun pembelajaran yang dimana sebagian besar aktivitas yang biasanya dilakukan secara luring digantikan menjadi secara virtual atau dengan kata lain secara daring melalui berbagai fitur-fitur untuk melakukan pertemuan maupun pembelajaran. Apabila proses tersebut tidak berjalan dengan lancar maka akan menghambat transfer teknologi yang akan dilakukan dan disebarkan. Karena berbagai keterbatasan yang dimiliki pada saat awal pandemi Covid-19 maka dapat sangat menghambat transfer teknologi yang ingin dilakukan khususnya bagi yang masih tinggal di daerah pedalaman yang cukup sulit untuk diperolehnya jaringan yang akan dipergunakan untuk pertemuan secara virtual atau daring.
 
Maka dari itu, kesimpulan yang dapat ditarik dari artikel ini adalah pada saat proses transfer teknologi akan dilakukan, alangkah baiknya apabila memikirkan serta mempertimbangkan kemungkinan hambatan apa saja yang akan terjadi kedepannya, serta melakukan proses transfer teknologi secara telah terencana semaksimal mungkin. Sehingga pencipta pengetahuan dan teknologi tersebut dapat mencegah  hambatan yang mungkin akan terjadi sebelum menghambat proses transfer teknologi yang akan dilakukan. Dengan itu, proses transfer teknologi akan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang telah diharapkan dan juga dapat dimanfaatkan dengan baik. Karena transfer teknologi merupakan hal yang sangat berperan aktif dalam segala aspek yang di kehidupan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun