Mohon tunggu...
Tharyn S
Tharyn S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tarumanagara

Mahasiswa Universitas Tarumanagara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Krisis Ekonomi pada Inovasi

28 Maret 2022   13:30 Diperbarui: 28 Maret 2022   13:36 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Tharyn S
NIM: 115190260

Pada akhir December 2019, dunia diguncangkan dengan varian virus baru yaitu virus Corona atau biasa juga dikenal dengan sebutan Covid-19 yang penyebarannya berawal mula di Wuhan, China. Dengan penyebaran dan peningkatan kasus positif virus ini yang terjadi dengan sangat cepat, membuat dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian dunia serta membuat terjadinya krisis ekonomi diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Demi menghambat penyebaran dan peningkatan kasus positif virus Covid-19 di Indonesia, pemerintah menetapkan peraturan baru yang melarang atau membatasi perkantoran dan sebagian besar industri di Indonesia untuk beroperasi secara luring. Dampak dari kebijakan yang dikeluarkan tersebut menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi berbagai sektor usaha di Indonesia.

Krisis ekonomi ini sendiri merupakan keadaan di mana perekonomian di suatu negara mengalami penurunan secara drastis. Dengan terjadinya krisis ekonomi di suatu negara, maka dapat berdampak cukup besar pada setiap perusahan-perusahaan yang terdapat didalamnya, hal ini membuat perusahaan-perusahaan mengurangi investasinya, termasuk investasi dalam pengembangan inovasi diperusahaannya yang dianggap pengembaliannya tidak pasti dan berjangka panjang, dengan mengurangi investasi pada inovasi maka dapat membuat terjadinya penghambatan dalam pertumbuhan perusahaan tersebut.

Inovasi memiliki pengertian yaitu sesuatu yang baru, belum pernah ada sebelumnya, dan tidak umum. Inovasi ini sendiri memiliki beberapa manfaat seperti memberikan solusi untuk berbagai masalah yang ada, meningkatkan produktivitas pada seseorang, meningkatkan ketaguhan, dan dapat menghasilkan suatu hal baru yang unik.  Dengan dilakukannya inovasi yang baik oleh suatu pelaku usaha atau perusahaan maka akan memperoleh beberapa hasil yang baik seperti, meningkatkan kualitas pada produk dan jasa yang diciptakan, memperlebar jaringan bisnis yang dimiliki, menciptakan pasar yang baru, dan mengganti produk dan jasa sebelumnya dengan yang diyakini lebih baik.

Pada saat krisis ekonomi terjadi disuatu negara, secara otomatis sektor perdagangan tidak akan berjalan dengan maksimal karena terjadinya perubahan pada perilaku konsumen di negara tersebut, sehingga setiap pelaku usaha atau perusahaan harus tetap berinovasi dengan menyesuaikan dan melihat kebutuhan apa yang sedang dibutuhkan saat krisis ekonomi itu terjadi dan terus berinovasi agar usahanya tetap berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Perilaku konsumen ini sendiri merupakan proses yang dilalui seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan memenuhi kebutuhannya (Schiffman & Kanuk, 2000).

Seperti halnya di masa pandemi yang berkepanjangan seperti saat ini tentunya memberi dampak negatif yang signifikan terhadap perekonomian dunia, tak terkecuali di Indonesia.  Dampak bagi perekonomian itu dapat berupa berbagai permasalahan seperti penurunan pada pendapatan penjualan, lemahnya permodalan, kendala pada distribusi, kesulitan dalam memperoleh bahan baku yang diperlukan, produktivitas yang menurun dan rendahnya sumber daya manusia, yang dimana hal ini dapat sangat  mengancam bagi perekonomian di Indonesia.

Akan tetapi, krisis ekonomi tidak akan berlangsung selamanya dan secara cepat atau lambat akan tibat saatnya pemulihan ekonomi tersebut terjadi. Pada saat pemulihan ekonomi itu terjadi, maka akan membuat siklus ekonomi yang baru dan kemungkinan besar juga dapat membawa perubahan struktural dalam komposisi output dan permintaan. Untuk dapat memperoleh manfaat dan hasil dari lingkungan ekonomi yang berubah, pelaku usaha atau perusahaan perlu mempersiapkan produk dan jasanya yang baru, unik dan lebih baik lagi. Maka dari itu, inovasi pada setiap pelaku usaha merupakan hal yang diperlukan.

Terdapat beberapa faktor atau upaya untuk menciptakan inovasi yang baik menurut penulis pada saat terjadi krisis ekonomi, salah satu faktor yang sangat berperan penting adalah sumber daya manusia. Dengan adanya inovasi dan kreativitas yang tertanam pada diri seseorang atau sumber daya manusia tersebut maka dapat membangkitkan motivasi agar pekerjaan terselesaikan dengan waktu yang efisien dan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga, hasil yang terciptakan akan maksimal dan memiliki daya saing yang tinggi apabila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya yang lain.

Selain sumber daya manusia yang baik, upaya kedua untuk menciptakan inovasi yang baik adalah memahami dengan baik permasalahan yang sedang terjadi yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi. Seperti halnya pada awal tahun 2020, krisis ekonomi di Indonesia terjadi karena virus Covid-19 yang mulai menyebar dengan sangat cepat di berbagai wilayah di Indonesia sehingga berdampak bagi seluruh sektor usaha di Indonesia. Dengan melihat penyebab pemasalahan yang ada, maka dapat terpikirkan inovasi dan kreativitas baru apa yang tepat untuk diciptakan di tengah pandemi yang membuat krisis ekonomi seperti ini. Membuat hal yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan saat krisis ekonomi terjadi menjadi pilihan terbaik bagi setiap pelaku usaha karena dapat dipastikan produknya akan terjual dengan baik, akan tetapi harus didukung juga dengan teknik pemasaran yang baik dan benar.

Upaya ketiga untuk menciptakan inovasi yang baik adalah dengan cara memanfaatkan teknologi yang sudah ada. Dengan pemanfaatan teknologi yang sudah maju seperti saat ini, pelaku usaha dapat memperoleh berbagai informasi dari seluruh dunia dengan sangat mudah dan cepat. Dengan luasnya wawasan yang dimiliki oleh seorang pelaku usaha, maka akan lebih mudah untuk menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru yang belum ada sebelumnya. Selain untuk menciptakan inovasi yang baru, pemanfaatan pada teknologi yang ada juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana jual-beli secara daring, sehingga sangat membantu dalam proses perdagangan ditengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan seperti saat ini.

Upaya terakhir untuk  menciptakan inovasi di tengah krisis ekonomi adalah dengan berani mengambil resiko. Membuat inovasi baru atau usaha baru di tengah krisis ekonomi sedang berlangsung sangatlah beresiko besar, khususnya pada pengusaha-pengusaha yang baru merintis usahanya. Akan tetapi, apabila seorang pelaku usaha tidak berani mengambil resiko dalam inovasinya maka seorang pelaku usaha tersebut akan semakin tertinggal kebelakang.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 membuat krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak pada perkembangan inovasi yang dilakukan oleh pelaku usaha dan perusahaan. Untuk meminimalisir krisis ekonomi yang semakin parah di Indonesia, alangkah baiknya apabila pelaku usaha dan perusahaan tetap berinovasi lebih baik lagi, hal tersebut dikarenakan, krisis ekonomi tidaklah berlangsung selamanya, melainkan hanya sementara. Sehingga pada saat pemulihan pada ekonomi di Indonesia telah terjadi, pelaku usaha akan memperoleh hasil dari siklus ekonomi negara yang berubah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun