Mohon tunggu...
Tri Agus Iriandono
Tri Agus Iriandono Mohon Tunggu... -

pemerhati pendidikan, lingkungan, humaniora, dan sosiala

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Mental Total Kabinet Trisakti

25 September 2014   05:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVOLUSI MENTAL TOTAL DALAM KINERJA KABINET TRISAKTI JOKOWI-JK

Beban kerja sangat berat. Bangsa Indonesia sudah “nyungsep” ke jurang kemerosotan mental/moral yang sangat parah (akut dan kronis). Ibarat kanker sudah pada stadium 4. Sulit untuk  disembuhkan. Namun, Yang Maha Pencipta masih sangat cinta kepada bangsa kita. Jokowi-Jk dipilih rakyat (Vox Populi Vox Dei = Suara Rakyat Suara Tuhan), untuk mengobati-menyembuhkan semua penyakit kronis bangsa kita dengan Revolusi Mentalnya. Agar kita sebagai bangsa yang besar mampu menjadi bangsa yang berkah dan kuat dalam tatanan dunia Internasional.  Berikut yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam Kabinet Trisakti.

1.Revolusi Sistem Pendidikan

Akar carut-marut permasalahan bangsa kita adalah sistem pendidikan yang melenceng jauh panggang dari api. Bangsa Jepang setelah hancur luluh lantak dibom atom oleh  Sekutu, bisa bangkit dengan cepat. Kaisar Hirohito:”Berapa guru yang masih kita miliki?” Artinya, untuk membangun sebuah bangsa menjadi hebat dimulai dari pendidikan.

a.Tingkatkan kesejahteraan guru tanpa  syarat, hapus sistem sertifikasi

b.Hapus Standarisasi Sistem Pendidikan, terutama standarisasi Kelulusan

c.Hapus Ujian Nasional, karena terbukti merusak mental moral siswa-guru-sekolah-diknas-pejabat

d.Pendidikan gratis dari SD-SMP-SMA-PT

e.Berlakukan E-Test, untuk meminimalisir kecurangan

f.Hapus  Bahasa Inggris dari pelajaran di sekolah. Di Jepang hingga saat ini tidak ada bahasa asing yang dipakai. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan Cinta Tanah Air dan Cinta budaya bangsa.

g.Realisasikan 20% anggaran pendidikan dari APBN dengan murni.

2.Revolusi  Kesehatan

Kesehatan dan kebugaran adalah modal utama manusia untuk berkarya. Harus ada revolusi kesehatan secara besar-besaran agar menjadi bangsa yang produktif dan mampu bersaing.

a.Pengobatan gratis untuk semua lapisan masyarakat

b.Bangun Puskesmas yang selevel Rumah sakit tipe A, di tiap Desa/kelurahan

c.Gerakan Dokter masuk Desa

3.Revolusi Pangan

a.Swa sembada pangan. Pertanian harus menjadi fokus utama pembangunan pangan.

b.Gerakan kembali ke Desa, dengan membuka lapangan kerja (pertanian darat dan laut) bagi generasi muda  untuk kembali mencintai desa, dengan sistem pertanian modern atau agrobis.

4.Revolusi Birokrasi

a.Pelayanan masyarakat sering dikeluhkan karena lamban berbelit-belit dan berkepanjangan, kurang profesional. Perlu pelayanan terintegrasi melalui  pelayanan satu pintu.

b.E-KTP terintegrasi dengan SIM, ATM, E-vote, dll

c.Peningkatan sistem SDM yang berdedikasi dan profesional untuk seluruh PNS

5.Revolusi Hukum

Ungkapan sinis masyarakat untuk peradilan di Indonesia dikatakan bahwa “Hukum di Indonesia tumpul ke atas, tajam ke bawah.” Ini gambaran merosotnya mental moral penegak hukum yang nyata sampai detik ini terjadi di masyarakat kita.

a.Bersihkan semua penegak hukum yang jelas-jelas tidak memiliki integritas dan kualitas moral keprofesionalan, diganti dengan yang baru yang memiliki kejujuran dan rasa keadilan yang tinggi.  Sapu yang kotor tidak mungkin bisa membersihkan lantai yang kotor, ganti sapu yang bersih.

b.Perkuat KPK dalam tindakan kuratif maupun preventif.

c.Hukum  para koruptor dengan hukuman minimal Seumur Hidup.

6.Revolusi Transportasi

Masalah BBM akan terus menjadi problem besar dan beban berat pemerintah, karena kurang diperhatikannya sistem transportasi masal. Kepemilikan kendaraan pribadi merupakan akibat dari buruknya transportasi masal. Bangun sistem transportasi masal baik darat – laut – udara.

a.Angkutan dalam kota yang mewah – megah – murah (gratis untuk pelajar, mahasiswa, dan manula)

b.Angkutan antar kota – antar provinsi yang mewah – nyaman – murah

7.Revolusi Infrastruktur

a.Bangun jalan dan jembatan yang memadai di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan

b.Jalur Kereta Api double track di seluruh Jawa-Sumatera

c.Bangun jalur kereta api di Kalimantan, sulawesi, dan papua

d.Perbanyak kapal laut antar pulau

e.Bangun dermaga modern

f.Bangun Tol Laut

g.Segera realisasikan Jembatan Selat Sunda.

8.Revolusi  Air

Selamatkan air. Hujaukan kembali Hutan-hutan. Bencana banjir saat musim penghujan, bencana kekeringan saat musim kemarau. Bencana nasional yanag tidak segera membutuhkan penanganan serius.

a.Gerakan Tanam 1 Trilyun pohon di seluruh gunung/hutan, untuk  cadangan air dan pelestarian alam

b.Segera bangun 100 waduk di seluruh Indonesia untuk:

1)Pengairan pertanian

2)PLTA /Kelistrikan

3)Menyimpan dan menampung air hujan

9.Revolusi Migas

a.Nasionalisasi semua tambang, terutama migas

b.Cabut Subsisi BBM

c.Rasionalisasi harga BBM. Menurut Narliswandi Piliang harga BBM bisa kurang Rp.3000/liter pemerintah sudah untung besar.

d.Berantas tuntas mafia (palasik) migas, agar bisa menekan harga BBM

10.Revolusi Olahraga

Negara / bangsa yang maju/modern selaras dengan prestasi Olahraganya.

a.Bangun stadion dan fasilitas olahraga untuk semua cabang olahraga di setiap Desa, yang gratis (sangat murah)

b.Dirikan Sekolah Olahraga untuk tingkat SMP dan SMA di setiap kota/kabupaten

11.Pindahkan Ibokota

Jakarta sudah mengalami titik jenuh untuk pembangunan. Segala problema carut-sengkarut baka benang kusut. Sudah sangat tidak layak untuk menjadi Ibukota negara. Segera pindahkan ibukota negara ke Kalimantan atau Papua.

Sangat berat memang, tetapi harus segera dieksekusi untuk memulai pembenahan di segala bidang. Perlu ada Goodwill yang serius dari semua pihak, terutama dari Kabinet Trisakti untuk menterjemahkana harapan seluruh masyarakat.  Demi Indonesia Hebat...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun