[Review Buku]
Judul : Genom
Penulis : Matt Ridley
Penerbit : Gramedia
Tebal : 441 hlm
Cetakan kelima : April 2019
ISBN : 978-602-03-3976-4
Rate : 4,7/5
Buku best seller karya Matt Ridley ini termasuk ke dalam genre science dan nature yang membahas seputar genom manusia. Di dalam buku ini dijelaskan lebih lanjut tentang dasar genetik dan lebih mendetail terkait 23 kromosom beserta perannya dalam tubuh manusia.
Menurut saya buku ini kategori bacaan buku berat dan perlu fokus lebih untuk memahami, mungkin karena buku ini termasuk buku terjemahan sehingga pilihan kata yang tercantum memang tidak langsung mudah untuk dipahami. Apalagi jika pembaca adalah kaum awam atau tidak pernah memahami dasar biologi mungkin akan tambah bingung. Jadi, tidak masalah jika pembaca hanya mengingat berapa persen saja isi dari buku ini, termasuk saya pribadi.
Ada beberapa bagian yang membuat saya excited untuk membaca karena bagi saya bahasannya menarik dan sering menjadi bahan perbincangan pelajar, yaitu pada bagian kromosom 10 yang membahas tentang stres dan kromosom 11 yang membahas tentang kepribadian. Oke saya akan review lebih dalam tentang kromosom 10 saja.
Pada bagian kromosom 10 terdapat salah satu gen yang diberi nama CYP17. Gen ini bertanggung jawab dalam mempengaruhi tingkat stres seseorang. Dimana gen ini bertugas untuk membuat sebuah enzim, yang memungkinkan tubuh mengubah kolesterol menjadi kortisol, testosteron, dan estradiol. Peningkatan kadar kortisol inilah yang memicu terjadinya stres. Dijelaskan pula bahwa efek kortisol ini dapat mengurangi aktivitas, jumlah, dan masa hidup limfosit (sel darah putih) yang dalam kerjanya dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa orang yang sedang stres lebih rentan terkena penyakit (nah makanya ada istilah demam panggung tuh haha).
Sekarang yang menjadi pertanyaan, siapakah penyebab utama stres? Gen kah? Atau pengaruh dari luar kah, seperti ujian? Jawabannya adalah otak. Otaklah yang berkuasa. Melalui reaksi yang timbul dari luar, bagian dalam tubuh manusia berupa otak ini yang akan bekerja merubah suatu sinyal. Oleh sebab itu, ada orang yang santai saja ketika akan menghadapi ujian dan ada orang yang mungkin stres ketika akan menghadapi ujian. Nah, semua itu tergantung perilaku dan pemikiran. Karena dalam telaah studi dijelaskan bahwa proses dalam tubuh dapat diatur melalui perilaku dan perilaku mampu mengubah ekspresi gen.
Oleh sebab itu, jika ada orang yang sedih atau stres namun diluar dia tersenyum secara tidak langsung itu adalah sikap yang tidak salah. Di buku ini dijelaskan bahwa dengan tersenyum dapat memicu aktivitas di "pusat kebahagian" dalam otak. Nah, dengan begitu impuls yang akan diteruskan pun akan menghalangi pengaktifan gen yang bertugas untuk menghasilkan enzim yang berperan untuk membentuk kortisol. Jika kadar kortisol berkurang dalam tubuh, maka tubuh akan tidak mudah untuk terserang penyakit. Secara konsep kurang lebih seperti itu.
Oke overall buku ini bagus buat yang penasaran sistem kerja gen-gen dalam tubuh
Kreator: Thania Ayu Pramesty
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI