Review Buku Jerome Polin - Mantappu Jiwa

REVIEW BUKU JEROME POLIN - MANTAPPU JIWA

[Review Buku]

Judul : Mantappu Jiwa
Penulis : Jerome Polin Sijabat
Penerbit : Gramedia
Tebal : 224 hlm
Cetakan kedua : Agustus 2019
ISBN : 9786020632414

Baca juga: Review Buku Self Improvement Terbaik - 18 Wisdom & Success

⭐Rate : 4,5/5 ⭐

Buku kumpulan cerita atau biografi pertama yang paling cepat selesai kubaca karena memang bahasanya ringan dan kertasnya juga diselingi dengan macam warna ditambah ada gambarnya juga. Jadi nyaman dibaca dan enggak bikin bosan. Overall buku ini informatif, motivatif, dan menarik untuk dibaca khususnya bagi yang duduk di bangku SMA karena informasi yg dipaparkan saya rasa akan dibutuhkan bagi pencari beasiswa S1 di luar negeri. Tetapi menurut saya buku ini juga cocok bagi pelajar dari berbagai jenjang pendidikan bahkan yang sudah bekerja pun karena masih banyak pesan yang bisa diambil dan diterapkan dalam kehidupan.

Dalam buku ini saya bisa belajar bahwa untuk mencapai sesuatu yang diinginkan apalagi mimpi yang besar itu butuh usaha yang gila-gilaan seperti yang telah dilakukan oleh Jerome, dan yang pasti dia tidak langsung berhasil, banyak sekali kegagalan yang telah ia alami. Walaupun begitu dia tetap mencoba, berusaha, konsisten, tidak mengeluh, dan tidak pantang menyerah. Keren banget effortnya. Benar-benar mantappu jiwa sesuai dengan judul bukunya.

dokpri

Beberapa quotes dalam buku Mantappu Jiwa :

“Aku sadar belajar nggak akan pernah ada ruginya. Kalaupun kita tidak bisa menggunakan ilmunya saat ini, bukan mustahil kita akan membutuhkannya di masa yang akan datang.” #rumusjerome

“Dalam mencapai sesuatu, memang harus ada yang dikorbankan, termasuk hal yang terlihat baik sekalipun. Kita harus berani mengorbankan yang baik demi meraih yang terbaik.” #rumusjerome

“Apa yang kelihatan mustahil. Jika kita coba kerjakan dengan tekun, bisa menjadi kenyataan.” #rumusjerome

“Dimana ada niat, asal mau berusaha, pasti ada jalan. Mungkin jalannya tidak semulus orang lain, atau mungkin hasilnya tidak sebaik orang lain, tetapi setidaknya kita bisa menghasilkan sesuatu. Dan sebagai awal, itu sudah cukup baik.”

Penulis: Thania Ayu Pramesty