Mohon tunggu...
thamzilthahir tualle
thamzilthahir tualle Mohon Tunggu... journalist -

lahir di makassar. selalu mencoba menulis apa adanya bukan ada apanya!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Water Sea Sport: When The East Meet West

6 Mei 2009   17:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WALI Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, punya mimpi, mempertemukan tradisi bahari orang Sulsel dengan kemajuan teknologi modern. Memanfaatkan moment tahunan Festival Internasional Olahraga Bahari (FOIB) yang dirangkaikan dengan Tourism Indonesian Mart Expo (TIME) 2006, dia mecoba mempertemukan dua kultur berbeda itu untuk mendatangkan wisatawan sekaligus meraup devisa.

Di puncak acara, sebanyak 700 perahu dari dua kutub teknologi itu dihadirakan di bibir Pantai Losari. Mulai jenis Kapal perang milik Angkatan laut, Yacht, kapal bercadik sandeq, phinisi, motor long boat, jolloroq, sekoci, pete‑pete, hingga jet ski, memenuhi areal pantai kebanggaan Makassar itu.

Yang tak kalah menariknya adalah lomba Yacht dan jet ski. Dua lomba terakhir hanya diikuti kelas menengah kota. Bahkan, khusus untuk yacht, inilah kali pertamanya dihadirkan untuk memuaskan mata wisatawan.

"Tidak hanya perwakilan perahu dari Indonesia saja, namun juga dari negara lain. Negara yang ikut serta antara lain Australia, UK, Selandia Baru, Kanada, Afrika Selatan, Austria, Finlandia, Swedia, USA, Jerman, Swiss, Perancis, Vanuatu, Hongkong, Panama, Belanda," ujar Baso Amiruddin, panitia lomba.

Para pemilik kapal layar modern ini terlihat antusias mengikuti rangkaian lomba. Jalur lomba pun sengaja memilih strat dari pantai Losari dan mengeliligi tujuh pulau karang di wilayah Makassar. Angin yang tak bersahabat sempat menganggu jalannya lomba, namun secara keseluruhan lomba yang baru kali pertama digelar ini, adalah awal Makassar kembali menjejaki sejarah kejayaan baharinya.

Untuk mempertemukan konsep melting point Makassar sebagai Kota Bahari, east meet west, dua hari setelah perayaan 17 Agustus, atas inisiatif panitia dan disetujui peserta, lomba digelar lomba sandeq dan yacht. “Lomba kali ini bukan mencari pemenang, tapi friendly race untuk menyatukanpersepsi bahwa di laut kita sederajat,” kata Noco B Pasakah, ketua ASITA Sulsel, sekaligus penggagas lomba.

Lomba yang tak kalah serunya adalah jetski. Meski digelar sepeken, kemudian, namun lomba yang sebagian besar pesertanya diikuti pe-jet ski asal Makassar, Jakarta, dan Surabaya ini, sekali lagi mengukuhkan pantai Losari Makassar laik mendapat julukan kota bahari.(th@mzil thahir)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun