Pembahas Dr. Joko Santoso, M.Hum. (Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI) siap dengan data otentik menambah kelengkapan bagian bagian dari isi buku. Terus terang saya kagum Pak Joko Santoso mempersiapkan begitu detail nagka angka terkait permasalahan ertahnanan dikaitkan dengan kondidi keterkinian Indonesia.
Pembahas Dr. Firman Hadiansyah, M.Hum (Kepala UPA Perpustakaan Untirta) Sahabat sesama dosen tampaknya lebih bernostalgia terkait sosok Penulis. Tidak ada perubahan dalam sikap perjuangan sejak mahasiswa, aktifis malah kini tambah semangat bersebab berada di ring satu kekuasaan.
Secara berseloroh awak menilai Dahnil Anzar Simanjuntak keturunan Batak namun tidak sedikitpun terdengar suara keras atau malah membentak. Beliau bolehlah di kategorikan orang Batak yang memiliki Otak.
Hal ini terkesan ketika mengatakan segala sesuatu berita dalam kapasitas Juru Bicara tidak harus semua di syiarkan. Ada yang pecah di mulut dan ada pula yang terpaksda pecah di perut saja.
Tampaknya begitulah cara Juru Bicara menjaga amankan pertahanan komandan. Anda bisa mendeskripsikan sendiri apa makna kecah di mulut dan pecah diperut sebagai salah satu kiat sukses menjadi Jubir 5 tahun mendampingi Meneteri pertahanan republik Indonesia.
Buku ini baik dibaca Rakyat Indonesia karena dikuatkan oleh referensi regulasi. Dahnil seorang maniak pembaca buku. Berbekal banyaknya memory permanen otaknya sehingga sangat banyak peluru ke ilmuan dalam menejelaskan segala sesuatu secara sederhana mudah dimengerti dan lugas.
Sebelum berpisah dan berjabat tangan awak dalam kapasitas penulis dan penerbit menitipkan dalam 1 tas 2 buku. Buku Prabowo Presidenku dan Thamrin Dahlan Rekam Jejak literasi.
Kami murid imajiner Buya Hamka sangat percaya Petuah Pujangga Legenda Indonesia. Biaralah tulisanmu itu mengikuti takdirnya, Biarlah bukumu membela dirinya sendiri.
Bukti nyata Petuah Buya Hamka begini : Buku Pertama Bukan Orang Terkenal entah bagaimana sampai di Bapak Prabowo Subianto (2012). Kemudian berklanjut Partai Gerindra menerbitkan Buku Prabowo Presidenku (2013).
Salam Literasi.Â