Â
Mengenang Hj. Yunidar binti Su'in
Ibu ibu ibu. 3 kali disebut. Inilah petanda bahwa siapapun anak manusia wajib berbhakti kepada ibu kandung. Surga dibawah telapak kaki ibu. Keberkahan doa Ibu meliputi relung relung hidup dan kehidupan ananda tersayang.
Izinkan awak menulis sekilas Kenangan (Im memoriam) Hj. Yunidar binti Su'in. Lahir di Solok Sumatera Barat Tahun 1934.
Suami Almarhumah : Pembantu Letnan Dua Polisi (Pelda). Busri Abdullah (37 Tahun) wafat tahun 1969 ketika bertugas sebagai Kepala Pos Polisi Tempino Jambi. Sebelumnya tugas di Kesatuan Brimob Aceh dan Polwil Jambi
Meninggalkan 7 orang anak. Sulung berusia 11 Tahun bungsu 7 bulan. Seperti kebanyakan wanita Minangkabau bertekad tidak menikah lagi.
Sosok Anggota Warakawuri membesarkan mendidik anak sendirian masih kecil kecil. Menerima uang pensiun janda. Manambah biaya hidup keluarga dengan berjualan alat alat kebutuhan rumah tangga dan pakaian.
Berniaga keliling jalan kaki dari desa ke desasekitar Tempino. Tetap mengutamakan pendidikan agama dan sekolah negri anak anak tersayang.
Alhamdulillah berkah kasih sayang Allah SWT Hj Yunidar berniaga selama 45 Tahun. Inilah seorang single parent berhasil mengantarkan anak ke pendidikan Perguruan Tinggi dan ke taraf kehidupan layak mandiri. Ananda 2 Pamen Anggota Polri, 1 PNs Polri dan 3 putra berniaga
Rabu 19 Juni 2024 Pukul 23.30 wib Hj. Yunidar binti Su'in (90) wafat. Innalilahi wainna ilaihi rojiun. Almarhumah dimakamkan persis disebelah makam suami Almarhum Busri Abdullah (wafat 55 tahun lalu) di TPU Bumi Layon Tempino.
Menjadi saksi sejarah perjuangan kehidupan penuh duka nestapa. Warisan harta serta semangat juang pantang menyerah telah diserah-terimakan kepada 6 Ananda, 16 cucu 9 cicit.
InshaAllah wafat dalam keadaan Husnul khatimah. Diantar anak cucu sanak keluarga serta warga Tempino Muaro Jambi dengan Isak tangis derai air mata. Kami ikhlas Selamat jalan ibunda terkasih kebanggaan keluarga
Inilah kisah nyata hidup dan kehidupan seorang Ibu nan patut dan layak contoh teladan khusus nya bagi anak cucu.
Perjuangan hidup Ibunda Hj Yunidar serta banyak lagi kisah nyata kehidupan menyentuh kalbu. Bahwa kehidupan ini wajib didasari keimanan kuat, jujur, berikhtiar optimal dan berdoa kemudian berserah diri. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang sungguh dan sesungguhnya tidak akan menyia-nyiakan perjuangan anak manusia.yang Istiqomah beribadah.
Salamsalaman
Tempino Jambi 23 Juni 2024
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H