Balapan Literasi
Catatan Thamrin Dahlan
Awak balapan literasi melawan Mas Nurwendo. Sahabat Dosen Gunadarma ini sudah menerbitkan buku 21 judul. Â Hanya dalam waktu 9 bulan saja.
Sedangkan awak dalam wakktu 9 tahun baru menerbitkan 39 judul buku. Perbandingan statistik ini dalam kutip mengkhawatirkan dari sisi literasi.
Awak khawatir dari pemikiran positif jangan sampai kendor menerbitkan buku. Mas Nurwendo memang luarbiasa. Â Peluru nya banyak sekali sehingga dalam waktu sangat singkat mampu menerbitkan 2 judul buku setiap bulan.
Bagi kami peluru diterjemahkan dengan dengan tulisan. Â Yes content buku atawa isi kitab itu pastilah tuklisan dalam bentuk naskah. Tabungan peluru Mas Wendo luar biasa banyak. Â Tulisan itu memang sudah tersimpan sejak beberapa tahun silam.
Hanya saja tulisan nan terserak tersebut belum dimuarakan (dikumpulkan) dalam bentuk Buku. Alhamdulillah kami bersua lagi di Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Â Inilah takdir 2 orang Dosen dalam dunia literasi berlomba menerbitkan buku.
Hari ini, 22 Juni 2021 kami berdua baru saja mengajukan permohonan International Standard Book Number (ISBN) ke Perpustakaan Nasional. Buku Mas Wendo ke 21 awak ke 39. Â Urutan terbit di YPTD rendeng yaitu 224 dan 225.
Sobat sesama Penulis. dan sahabat pembaca. Apa gerangan yang membuat kami terlalu semangat menerbitkan buku demi buku. Â Inilah pertanyaan yang acap diutarakan baik pada sesi bedah buku maupun pada acara silaturahim.
Jawaban sederhana adalah keabadiaan.  Perlu disampaikan disini bahwa menurut para filosof bahwa hanya ada 2 perkerjaan peradaban di muka bumi.  Pekerjaan itu ialah Menulis dan Menjadi Guru. Sobat tentu sudah bisa menterjemahkan kenapa memilih profesi  guru dan menulis (atau sekaligus dua dua pekerjaan)  itu melekat pada diri . Kata kuncinya ialah jejak