Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seragam Kain Sarung

29 April 2021   13:33 Diperbarui: 29 April 2021   13:35 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sarung Monas

Hadiah terindah Lebaran 1442 H berupa sarung baru bermotif  logo Monas untuk Petugas Satpol PP DKI. Inilah saran awak kepada Bapak Gubernur. Memang motif sarung selama ini selalu kotak kotak. Ketika jamaah berada di masjid, terutama masjid kampong, lihatlah umat semua bersarung kotak kotak beragam corak warna dan motif.

Apa makna pemberian hadiah sarung kepada Petugas Satpol PP ?.  Pertama tentunya sarung digunakan untuk menegakkan shalat bagi petugas muslim.  Bagi petugas non muslim bisa disimpan dulu atau dihadiahkan kepada sahabat. 

Kedua, agar petugas Satpol PP selalu teringat kepada Pemda DKI yang mempunyai Icon Monas. Ketiga, hadiah sarung bermakna pula sebagai peringatan. Peringatan kepada Satpol PP agar dalam menjalankan tugas kewajibannya tidak melulu menggunakan tindakan kekerasan atawa represif. (masak sih ketika sarungan bertindak ganas)

Mendekati lebaran banyak keluhan masyarakat terutama para pedagang kaki lima.  Ketika melakukan penertiban, Satpol PP terkesan menakutkan.

Persuasif Man

Seharusnya dengan adanya perubahan di Jakarta, mengikuti Pola Kepemimpinan Bapak Anies Baswedan  maka sektor pelayanan publik juga menjadi prioritas.  Beliau sukses membenahi trotoar jalan protokol Jakarta dengan memuliakan pejalan kaki. Tidak ada lagi pedagang kaki lima berjualan badan jalan dengan cara persuasif. Pola ini bisa dijadikan contoh dan kemudian di laksanakan  di Pasar (kelas  internasional)Tanah Abang.

Masyarakat pada dasarnya tertib, dalam arti para pedagang mau ditertibkan, asalkan metode yang digunakan menerapkan cara cara yang manusiawi.

Pembenahan sektor pelayanan publik tidak terlepas dari aparat yang mengawaki pelayanan kepada warga. Jakarta sebagai etalase Indonesia, seharusnya menjadi contoh bagi kota kota lain dalam memberikan pelayanan publik  prima.  

Buruk baiknya pelayanan tergantung kepada paradigma pelayanan. Perubahan ini harus dimulai dari tingkatan PNS paling atas sebagai pengawas. Selanjutnya diteruskan atau diteladani oleh anak buahnya.  PNS di ujung tombak pelayanan wajib diberikan pengarahan bagaimana cara cara melakukan pelayanan prima kepada masyarakat.

Pelayanan  Prima

Akuntabilitas dan Transparansi pelayanan publik sudah tidak bisa ditawar tawar lagi. Warga berhak mendapatkan haknya berupa pelayanan prima yang bercirikan  cepat, jelas, tepat dan memuaskan.  Warga berhak menerima pelayanan tersbaik  seiring dengan penunaian kewajiban membayar pajak. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang cukup besar itu layak dan pantas lah apabila sebesar besarnya di anggarkan untuk mensejahterakan rakyat.

Pesan awak jangan sampai nantinya Seragam Petugas Satpol PP di ganti dengan seragam petugas Berkain Sarong.  Pergantian seragam  terpaksa dilakukan apabila tabiat  petugas masih tidak bisa berubah.  

Bukankah ada pomeo yang mengatakan bahwa seseorang itu bertindak atau berperilaku mengikuti pakaian yang dikenakan.  Contohnya : Seorang anak muda ketika diberi baju seragam loreng loreng, serta merta berjalan tegap. Sebaliknya ketika seorang pemudi mengenakan pakaian nasional kebaya, serta merta pula si nona lenggang lenggok meniru gaya peragawati.

Paling tidak untuk antisipasi perubahan seragam Satpol PP mulai sekarang petugas boleh berlatih menggunakan kain sarong ketika dia melaksanakan ronda malam di kampungnya masing masing. Dan lagi Betawi poenye cerite khas daerah berupa tradisi warga kerap ber sarongan walupun sarong itu cuma di selempangkan di bahu.

Pasar Lebaran

Kenapa tidak Pemda DKI memberikan dispensasi selama 10 hari terakhir ramadhan.  Pelonggaran berniaga keperluan Hari Raya mulai dari baju lebaran, peralatan ibadah muslim dengan segala macam assesorisnya.

Bolehlah di sediakan tempat khusus semacam bazar spesial menyambut hari raya di Pasar Tanah Abang dan pusat perbelanjaan lain di seantero Jakarta.

Dengan demikian tidak ada lagi warga batal puasa bersebab terjadi bentrok fisik antara pedagang kali lima dengan Satpol PP.

Pasar tertib, aman  terkendali, di sana senang disini menang. Satpol PP tinggal mengawasi dari jauh, tersenyum sembari membayangkan hadiah lebaran dari Pak Gubernur bukan sekedar kain sarong belaka.

Selamat Siang  Pak Anies Baswedan

  • Salam Literasi
  • BHP, 17 Ramadhan 1442
  • YPTD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun