Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Puisi Dunia [Kenapa Juga Masih Bertengkar]

22 Maret 2021   13:10 Diperbarui: 22 Maret 2021   13:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di hari puisi dunia tahun 2021 ini

indonesia sebegitu sajakah di berita terkini

berita di koran, radio dan televisi

dan sosial media negri dan luar ngeri

penuh canda intelektual 'ala peri

 

tuan pesengketa

lihatlah rakyat jelata

derita digubung liar merana

terhempas di depan mata

kenapa juga tuan tuan masih belum fokus bekerja

 

kenapa tuan tuan masih bertengkar

saling sapa diatas akar belukar

lupakah dengan amanat penderitaan rakyat lapar

dimanakah  jiwa kenegarawan tuan tuan terkapar

tiada manfaat  saling cerca berburuk muka salin tampar

maaf,  bukankah itu juga sampah terluar

ketika opini tersambar petir

ketika reportase terlempar krikil

ketika curahan hati tak seperti dekil

maka kemana lagi aku mengadu muskil

kalau tidak melalui puisi secuil

 

ya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sudah ku sampaikan

doa doa panjang untuk indonesia khatulistiwa berawan

dan Tuhan  kemudian memberi isyarat alam

bersabarlah, sayang

 

isyarat itu juga kutafsirkan penuh makna

tenangkanlah bumi nusantara

dinginkan suasana negara

dari seteru orang orang terkemuka

pemuka di media

bersama  konco kroni setia

 

contohlah negarawan almarhum habibie

semangat berjuang dan berbagi

tak pedulikan posisi

krna cinta indonesia melebihi

inilah negarawan sejati

tokoh yang sudah selesai dengan diri sendiri

 

tuan berdua

hentikan segala "canda"

agar tak kehilangan muka

krna pena tak pernah lupa

mencatat sejarah anda

 

tuan pejabat uruslah negara

wewenang di pundak anda

jangan hiraukan kicauan sang kalah

bekerja bekerja bekerja

jangan terpancing umpan sang senja

 

bapak disana

selamat malam

hormat kami kepada tuan

doa kami terikutkan 'ntuk kandidat negarawan

istirahatlah,....

 

Salam Literasi

YPTD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun