Â
kenapa tuan tuan masih bertengkar
saling sapa diatas akar belukar
lupakah dengan amanat penderitaan rakyat lapar
dimanakah  jiwa kenegarawan tuan tuan terkapar
tiada manfaat  saling cerca berburuk muka salin tampar
maaf, Â bukankah itu juga sampah terluar
ketika opini tersambar petir
ketika reportase terlempar krikil
ketika curahan hati tak seperti dekil
maka kemana lagi aku mengadu muskil
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!