Mas Wardoyo dan keluarga dan tentu juga pihak besan lega.  Pasalnya resepsi pernikahan di gedung akhirnya terlaksana juga di tengah pandemi covid 19. Akad nikah dan resepsi  sebenarnya sudah direncanakan jauh jauh hari dengan persiapan matang di salah satu gedung Taman Mini Indonesia. Indah Â
Namun apa daya terpaksa dibatalkan.  Reschedulle sembari menunggu waktu yang tepat paska Pembatasan Sosial Berskala Besar yaitu dimasa tansisi di bulan Agustus 2020. Tentu saja segala izin  perhelatan bisa diberikan pihak berwajib setelah ada kesepakatan mematuhi protokol kesehatan.
Itulah sebabnya di kartu Undangan sudah tertulis pukul berapa tamu diharapkan hadir di gedung.  Para undangan dibagi menjadi 2 rombongaa, pagi dan agak siang.  Kami dan keluarga yang mendaat giliran pukul 10.00 sd 11.30 tentu wajib mematuhi.  Bisa jadi mungkin inilah pertama kali terjadi selama hidup ketika  menghadiri resepsi ditetapkan jam hadir.
Wajah bermasker terlihat dimana mana, malah panitia dengan pakaian adat jawa menambah penutup wajah dengan face shield. Â Tidak ada buku tamu, mungkin ini salah satu persyaratan manajemen gedung. Â Satu lagi yang perlu diberi acungan jempol selain memang tidak boleh bersalam salaman apalagi cipika cipika, Â setiap tamu diberi tanda merah. Â
Tanda merah ditempelkan di jas atau baju batik ibu bapak bertulisan angka romawi 1. Â Artinya anda adalah tamu rombongan 1. Â Setelah batas waktu yang ditentukan tanpa mengurangi rasa hormat silahkan bergantian dengan tetamu rombongan dua. Â Inilah kiat jitu Protocol Wedding untuk menghindari terjadi kerumunan.
Beberapa Sobat Abituren Wamil beserta isteri menjadi panitia.  Susah juga mengenali mana Mas Kartolo mana Mas  Djoko bersebab selain berseragam wajah tertutup masker dan face shield.  Untunglah suara sobat tidak berubah ketika menyapa, maka jadilah kita reunian dadakan walaupun posisi berbaris dan duduk terpencar pencar.
Saking bahagianya Mas Wardoyo bertembang bahasa Jawa: Sampun kaleksanan kulo sarimbit netepi darmaning tiang sepuh ngentasaken anak kulo Lia, mugiyo tansah winengku ing suko basuki bagyo mulyo ing sanedyo rahayu wilujeng ing pinanggih nirboyo nirwikoro nir ing sambekolo, mugi dados keluargo ingkang sakinah mawadah warohmah,
Untung awak orang melayu di beri terjemahan "Alhamdulillah kami berdua telah selesai tugas menepati janji sbg orangtua mengantar kan anak-anak menuju kehidupan rumah tangga, semoga mereka semua senantiasa dalam kebahagiaan, dijauhkan dari segala kesulitan dan cobaan, serta menjadi keluarga bahagia langgeng sampai maut memisahkan
Tulisan ini memberi informasi bermanfaat bagi calon pemangku hajad & resepsi di gedung. Saat ini banyak sekali orang mau punya hajat mantu tertunda dan resah karena banyak gedung pertemuan  masih ragu gamang mau membuka gedungnya untkk resepsi pernikahan.Â
Sabtu 8 Agustus 2020  bersama istri  menghadiri akad nikah Astried dan Bayu di Kawasan Sentul Selatan,  Acara dislenggarakan di rumah kediaman Bapak Ir. David Burnaidi.  Prtokol kesehatan resepsi sama seperti yang awak khabarkan disini https://www.kompasiana.com/thamrindahlan/5f2feb8bd541df69c05f9c23/covid-19-resepsi-undangan-di-bagi-3-rombongan
 Selamat berhajat di gedung,  jangan lupa undang Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan untuk mempublikasi peristiwa bersejarah keluarga Anda.
Salamsalaman
BHP, 24 Agustus 2020
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H