Peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 meninggalkan kesan istimewa. Kenapa istimewa tentu ada hal hal yang diluar dugaan. Â Peristiwa tak terduga ketika Bapak Adityawarman Ketua RW 06 Kelurahan Dukuh meminta awak membaca puisi ([Puisi Kemerdekaan] "Republik" BHP).
Wah surprise juga neh. Membaca puisi diacara resmi kenegaraan "republik" BHP merupakan suatu kehormatan. Bersebab permintaan membaca puisi termasuk tiba tiba maka awak perlu menguatkan kaki agar tidak gemetar. Â
Itulah sebabnya meminta Bu Maria mendampingi membaca Puisi.  Alhamdulillah sesamo wong kito galo berkenan. Jadilah  kami latihan singkat dalam artian membagi tugas bait mana yang akan dibaca bergantian.
Tepuk rangan hadirin menyadarkan kami berdua bahwa puisi telah selesai ditembangkan. Bisa jadi inilah pertama kali awak membaca puisi didepan umum. Selama ini puisi karya TD Â seperti Pancasila Tercabik Cabik dibaca oleh para seniman. Demikian pula Puisi Preman Tobat . Â Anda bisa mencarinya di google.com Â
Sebenarnya ada satu kegiatan lagi di hari Senin 17 Agustus 2020. Bersama teman teman Tennis Club BHP dihari kemerdekaan 75 Â kami raya kan dengan syukuran potong nasi tumpeng. Sembari menunggu waktu pukul 10.17 detik detik proklamasi kami bermain tennis. Nasi tumpeng sedang diambil Mas Sugiharto dan Bang Rosid di Asrama Polisi Komseko.
Hadir Om Victor, dr Wim, Mas Bagyo, Pak Marno, Pak Purwadi, Mas Yayok  Bang Yuswardi, Pak Wiyono. Mas Sugiarto Bang Rosid. Sedangkan awak dan Haji Hamid mondar mandir di acara republik BHP
Nah sekarang bicara dress code. Â Panitia Kemerdekaan "republik" BHP meminta warga mengenakan seragam merah putih. Jangan terbalik itu bendera Polandia. Baju / kaos merah dan celana atau trainning spak putih. Bersibuklah mengaduk- ngaduk lemari, dimana dikau seragam merah putih.
Ternyata celana putih sudah lusuh sedangkan kaos merah boleh dibilang stock cukup banyak. Untunglah Isteri tercinta sigap. H - 1 bersegera ke pasar tradisional Kramatjati membeli training spack putih. Dapat dan murah dengan kualitas lumayan bagus  kata Mas Purwadi.
Jadi lengkap sebagian besar warga peserta upacara mengenakan seragam bendera. Dan masker pun mengikuti selera merah putih. Â Memang pandemi covid 19 membuat rakyat menyesuaikan diri tanpa daya. Ibu Maria berseloroh. "kita ini tinggal digerek saja" hahahaha.
Entah mengapa tiba tiba lagu karya WR Suprapman begitu menggelagar hari itu. Â Hadirin dengan suara keras melantangkan bait demi bait Indonesia Raya mengikuti suara dari siaran langsung di istana via televisi.Â
Sungguh satu kesan mendalam.  Terima kasih Pak RW dan segenap Panitia. Peresmian Gapura merupakan bagian terpenting  ketika merayakan hari kemerdekaan ke 75 di republik BHP dalam tanda kutip
Salamsalaman
BHP, 18 Agustus 2020
TD