Pandemi covid 19 mengajarkan anak manusia untuk melakukan penyesuaikan keadaan. Â Kegiatan jangan sampai tertunda apalagi menikahkan anak bersebab halangan pandemi yang melanda seluruh dunia. Â Itulah sebabnya akad nikah dan resepsi penikahan diatur sedemikian rupa sesuai protokol kesehatan.
Pernikahan sejatinya adalah ibadah. Â Sunah Rasulullah Nabi Muhammad SAW agar anak manusia ketika dipertemukan dengan jodoh segera saja menikah secara syariah Agama Islam.
Mematuhi himbauan pemerintah agar tidak terjadi kerumuman pada resepsi maka di atur undangan yang hadir maksimal 30 orang. Â Oleh karena itu para kerabat, sanak saudara, tetangga diundang menjadi 3 rombongan. Â
Rombongan pertama hadir pukul 10.00 terdiri dari keluarga dekat sekalian menyaksikan prosesi akad nikah.  Rombongan tamu kedua pukul 13.00 sabat dari Asried mempelai wanita.  Terakhir pukul 15.00 hadir rombongan undangan  ke 3 yaitu sahabat dan kerabat Bayu pengantin pria.
Akad nikah dilaksanakan Sabtu 8 Agustus 2020 di kawasan Sentul Selatan Bogor. Shaibul bayt merangkap sahibul hajad tentunya telah menyampaikan permohonan izin kepada aparat pemerintah setempat terkait hajatan. Â Syarat yang wajib dipenuhi pertama semua hadirin wajib memakai masker, menjaga jarak serta menyediakan tempat cuci tangan serta cairan desinfectan.
Astried dan Bayu memilih tanggal cantik. 8-8-2020. Itulah hari yang akan dikenang sepanjang masa sebagai hari bersejarah bagi mereka berdua. Inilah prosesi sakral pernikahan Putri Bungsu David Pranata Boer (keponakan penulis). Jatuhnya dalam silsilah Keluarga Besar Petokayo, Astried adalah Cucu.Â
Posisi di Depan Rumah
Pihak Pria
Masakan ternikmat didunia ialah rendang
Restoran Padang ada disetiap simpang
Izinkanlah kami datang bertandang
Mengantar bujang dari Bogor Empang
Pihak Wanita
   Bulan sabit berbelah pinang
Semalam terang bertabur bintang
Anak gadis kami tampak tak tenang
Ditunggu dari tadi dikira tak datang
Â
Posisi di  Dalam Ruangan
Pihak Wanita
   Dari Bogor datang ke sentul selatan
Irng iringan ramai banyak kendaraan
Sang bujang tampak kurang tidur semalam
Apakah karena  akad nikah banyak hapalan
Pihak Pria
Kota Sentul banyak bermacam taman
Patung rusa tanda simpang ke datangan
Bujang kami tak bisa tidur semalaman
Karena kuatir sang putri diambil orang
Dihari bahagia kedua mempelai, Datuk Haji Thamrin Dahlan mendapat tugas sebagai saksi nikah. Â Satu jabatan mulia dan terhormat dalam agama bersama Pak Penghulu untuk menghalalkan yang haram. Â Untuk kesekian kali sebagai sesepuh Keluarga Besar Peto Kayo diminta menajdi saksi nikah. Â Ketika hampir semua kemenakan menikah kini giliran para cucu . Â
Alhamdulillah masih diberi nikmat kesehatan sehingga bisa menyaksikan acara sakral pernikahan di 2 generasi. Â Siklus perjalanan kehidupan manusia mulai dari lahir, masa anak anak, sekolah, bekerja, dewasa, menikah dan kemudian mempunyai keturunan. Â
Pada galibnya kita semua menjadi saksi sejarah baik berupa saksi mata disamping saksi saksi lain.  Anda bisa jadi disuatu saat dimanita menjadi  saksi di pengadilan, atau Saksi Ahli sesuai kompetensi profesi.  Satu hal jelas kita saksi hidup dan jangan pula mau menjadi saksi abal abal.
Dilaman Facebook ketika penulis mengkhabarkan hari bahagia Astred dan Bayu, Â David mengutarakan rasa terima kasih kepada Mak Eteknya.Â
Kami bersyukur, dari sejak SD kami bertiga punya "Guru Les Privat" di rumah di era tahun 70an, yaitu Pak Thamrin Dahlan yang kami panggil sebagai Mak Etek TD.
Dan terbukti bahwa Guru Les Privat memang memang sangat mengangkat nilai akademik. Kami semua dapat lolos masuk ke Universitas Negeri. David diterima di ITB, Linda di Unsri dan Novi di UI.
Dan sekarang Pak Guru Privat berkenan menjadi Saksi Nikah Putri saya. Terimakasih Pak Guru atas bimbingannya yang tulus dan tak pernah putus Semoga Rahmat Allah juga tak pernah putus. Aamiin.
Rasa haru membuncah diri. Inilah ungkapan untuk ke 3 keponakan yang kini telah pula mepunyai anak  cucu.
Sungguh kami suami istri merasa sangat bangga kepada anak kemenakan David Pranata Boer, Maphilinda dan Novian Pranata yang sukses dalam kehidupan dan berkarier. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, Â setengah abad telah berlalu. 2 Putra dan 1 Putri Uda Burnaidi dan Uni Rabiatun mendapatkan pendidikan ditempat terbaik SD, SMP, dan SMA Xaverius Palembang.Â
Uda Bur dan Uni Atun dalam kondisi ekonomi pas pasan bertekad menginvestasikan pendidikan terbaik kepada anak anak nya. Tidak sia sia, ditengah keprihatinan dan penuh kesabaran ke 3 anaknya berhasil membuktikan diri dan sekaligus membalas kasih sayang Almarhum Burnaidi Djaun (asli Lahat Palembang) dan Almarhumah Siti Rabiatun (asli Lintau Sumatera Barat)
Selama hamper 10 tahun membimbing keponakan belajar dirumah tidak terlalu sulit karena mereka anak anak cerdas dan sangat patuh kepada Ayah dan Ibu. Inilah masa masa indah ketika kuliah dan kemudian bekerja di Palembang mulai tahun 1970 - 1980. Kami mengabadikan kesempatan langka itu dalam bingkai foto kenangan bersama. Â
Masih teringat ketika mengantar jemput Novi sekolah SD Xaverius di Pasar 16 ilir naik becak. Â Terkadang kami nonton bola di Lapangan Hatta dan lapangan Sekojo. Â Ir David kini menjadi seorang pengusaha swasta, Linda istri Mantan Istri Gubernur Sumatra Selatan sedangkan Novian Pranata M. Psi Perwira Polisi pangkat Komisaris Besar Polisi tugas di Mabes Polri.
Amalan sederhana tapi bermanfaat
Matikan air keran mari berhemat
Apapun peran anda di masyarakat
Lakukan terbaik demi kemaslahatan umat
Selamat menempuh  hidup baru Astried dan Bayu.  Semoga menjadi Keluarga Sakinah, Mawaddah Warrahmah.  Aamiin Ya Rabbal Alamin
Salamsalaman
BHP, 9 Agustus 2020
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H